BEIRUT -
Hizbullah mengatakan, solusi politik tidak akan mampu menyelesaikan konflik yang terjadi di Suriah. Kelompok perlawanan Libanon itu menyatakan, kekuatan militer adalah satu-satunya cara menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung bertahun-tahun tersebut.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah menyatakan, situasi di Suriah saat ini sudah semakin kompleks, terlebih dengan adanya perseteruan Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Oleh karena itu, cara politik sudah tidak lagi memiliki harapan untuk menyelesaikan konflik tersebut.
"Tidak ada prospek untuk solusi politik. Kata akhir adalah untuk medan perang," kata Nasrallah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (27/9).
"Situasi ini menjadi semakin rumit, terutama setelah ketegangan AS-Rusia dan krisis kepercayaan antara kedua belah pihak," sambungnya. Nasrallah juga menegaskan, pihaknya akan terus mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pernyataan Hizbullah ini sendiri sejatinya bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh Rusia dan AS. Walaupun kedua negara itu berseteru, AS dan Rusia tetap sepakat bahwa cara militer bukan solusi untuk menyelesaikan masalah Suriah.
Keduanya tetap mengedepankan cara politik, melalui negosiasi damai adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik itu.
Hizbullah mengatakan, solusi politik tidak akan mampu menyelesaikan konflik yang terjadi di Suriah. Kelompok perlawanan Libanon itu menyatakan, kekuatan militer adalah satu-satunya cara menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung bertahun-tahun tersebut.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah menyatakan, situasi di Suriah saat ini sudah semakin kompleks, terlebih dengan adanya perseteruan Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Oleh karena itu, cara politik sudah tidak lagi memiliki harapan untuk menyelesaikan konflik tersebut.
"Tidak ada prospek untuk solusi politik. Kata akhir adalah untuk medan perang," kata Nasrallah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (27/9).
"Situasi ini menjadi semakin rumit, terutama setelah ketegangan AS-Rusia dan krisis kepercayaan antara kedua belah pihak," sambungnya. Nasrallah juga menegaskan, pihaknya akan terus mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pernyataan Hizbullah ini sendiri sejatinya bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh Rusia dan AS. Walaupun kedua negara itu berseteru, AS dan Rusia tetap sepakat bahwa cara militer bukan solusi untuk menyelesaikan masalah Suriah.
Keduanya tetap mengedepankan cara politik, melalui negosiasi damai adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik itu.
Credit Sindonews