USS Nautilus mampu menjelajah hingga kutub utara.
Kapal selam USS Nautilus. (connecticuthistory.org)
Melansir situs History, Nautilus pertama kali menyelam pada pagi hari, 17 Januari 1955. Dibangun di bawah arahan seorang Kapten Hyman G. Rickover, insinyur brilian kelahiran Rusia, yang bergabung dengan program atom AS pada 1946.
Pada 1947, Rickover ditugaskan membuat program nuklir turbin propulsi angkatan laut dan mulai bekerja membuat kapal selam atom.
Karena orangnya yang ambisius dan fanatik, Rickover berhasil mengembangkan dan memberikan nuklir pertama di dunia bawah laut tahun lebih cepat dari jadwal.
Pada 1952, Presiden Harry S. Truman merestui dimulainya pembuatan Nautilus, dan 21 Januari 1954, First Lady Mamie Eisenhower, istri Presiden Dwight D. Eisenhower, memecahkan sebotol sampanye sebagai tanda Nautilus rampung dibuat yang diluncurkan ke Sungai Thames di Groton, Connecticut.
Ukuran Nautilus jauh lebih besar dari kapal selam konvensional diesel-listrik yang lebih dahulu dimiliki AS.
Nautilus membentang 319 kaki dengan bobot isi maksimal 3.180 ton. Kapal selam ini bisa tetap menyelam untuk jangka waktu tak terbatas, karena mesin atomnya tidak membutuhkan udara dan hanya jumlah yang sangat kecil dari bahan bakar nuklir.
Uranium bertenaga reaktor nuklir menghasilkan uap yang mendorong turbin propulsi, memungkinkan Nautilus melakukan perjalanan bawah laut dengan kecepatan lebih dari 20 knot.
Dalam tahun-tahun awal pelayaran, USS Nautilus memecahkan rekor wisata bawah laut, dan pada Agustus 1958, kapal selam tersebut berlayar hingga kutub utara. Setelah berkarier selama 25 tahun dan hampir 500 ribu mil jelajah, akhirnya Nautilus dinonaktifkan pada 3 Maret 1980.
Dua tahun kemudian, Nautilus ditetapkan sebagai National Historic Landmark di Submarine Force Museum di Groton, Connecticut, tempat di mana kapal selam ini kali pertama 'masuk air'.
Credit VIVA.co.id