Pengusaha Elon Musk
sudah menjelaskan rencananya untuk mengirim koloni manusia ke Mars,
untuk orang yang mampu membayar tiket US$200.000 atau sekitar Rp2,5
miliar.
Pendiri perusahaan ruang angkasa SpaceX ini
mengungkapkannya dalam Kongres Astronautika Interansional, IAC, di
Meksiko, Selasa 27 September.Sebuah armada kolonisasi terdiri dari seribu pesawat ruang angkasa bertenaga metan dan oksigen dari Bumi, jelasnya, akan melakukan pengisian bahan bakar ulang dengan propelan yang diproduksi oleh Planet Merah tersebut.
Miliuner ini menambahkan bahwa SpaceX sedang mengembangkan kembali sistem roketnya untuk membawa jutaan ton kargo antarplanet.
Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat, NASA, mendukung misi pertama SpaceX ke Mars, yang rencananya akan diluncurkan tahun 2018 mendatang.
Bagaimanapun pidatonya di kota Guadalajara ini dibayang-bayangi dengan meledaknya Falcon 9 -salah satu roket tanpa awak milik SpaceX- di Cape Canaveral di Florida, awal September.
Menurut Musk, untuk mempertahankan biaya yang 'hanya' sebesar US$200.000 per orang, maka seluruh sistem transportasinya harus bisa digunakan kembali.
Dengan menggunakan metode tradisional, menurut Musk, biaya untuk perjalanan ke Mars mencapai US$10 miliar per orang.
Oleh karena itu dibutuhkan empat kriteria guna mewujudkan visinya dalam mengantarkan manusia ke Mars:
- Bisa digunakan kembali (pesawat ruang angkasa)
- Pengisian bahan bakar di orbit
- Produksi propelan di Mars
- Memilih bahan bakar yang tepat
Credit BBC