Petisi menyerukan agar kaum perempuan di kerajaan itu diperlakukan sebagai "warga negara sepenuhnya dan menetapkan patokan umur seorang perempuan disebut dewasa dan akan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri," kata aktivis Aziza Al-Yousef.
Pensiunan profesor universitas itu mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia sudah berusaha menyampaikan petisi dengan 14.700 nama ke Pengadilan Kerajaan pada Senin tapi gagal.
Para aktivis sekarang akan mengirimkan petisi itu melalui pos seperti yang diminta.
Arab Saudi menetapkan pembatasan paling ketat di dunia pada perempuan, dan merupakan satu-satunya negara yang tidak memperbolehkan mereka mengemudi.
Berdasarkan sistem perwalian, anggota keluarga laki-laki harus memberikan izin kepada perempuan untuk belajar, melakukan perjalanan dan kegiatan lainnya.
Credit ANTARA News