Selasa, 27 September 2016
Tax Amnesty RI Jadi Salah Satu Tersukses di Dunia, Ini Datanya
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Periode pertama program pengampunan pajak atau tax amnesty tinggal menghitung hari dan akan berakhir 30 September 2016. Dalam 3 bulan terakhir, program tax amnesty ternyata cukup menarik banyak peminat. Uang ribuan triliun rupiah dari deklarasi dan ratusan triliun dari repatriasi mengalir deras masuk ke dalam negeri. Saking derasnya dana yang masuk membuat dolar AS keok ke level Rp 12.936.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Sumual menyebutkan, program tax amnesty di Indonesia merupakan salah satu yang tersukses di dunia. Lihat saja, dalam rentang waktu 3 bulan saja, uang ribuan triliun rupiah sudah terkumpul. Dari dana repatriasi saja, bahkan sudah mencapai lebih dari Rp 100 triliun. Ini merupakan angka yang cukup tinggi.
"Tax amnesty kita bisa dibilang jadi tersukses di dunia," ucap David kepada detikFinance, Selasa (27/9/2016).
Sebagai perbandingan, David menyebutkan, negara-negara lain yang pernah menerapkan program tax amnesty hanya mampu mencatatkan pendapatan dari tax amnesty tidak lebih dari 1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kecuali Argentina yang mencapai 1,5% dari PDB. Misalnya India hanya 0,6% dari PDB, Italia 0,1% dari PDB, New Zealand di bawah 1% dari PDB, begitu juga dengan Irlandia, dan Turki di bawah 1% dari PDB.
"Kita termasuk sukses. Dana dari program tax amnesty terkumpul ribuan triliun rupiah, repatriasi ratusan triliun. Kita goverment revenue dari tax amnesty masuk di atas 1%," sebut dia.
Sementara khusus untuk repatriasi saja, kata David, Indonesia juga termasuk menjadi yang tersukses di dunia setelah Italia.
"Repatriasi Italia sampai 3,5% terhadap PDB, negara-negara lainnya kurang dari 1%, kita mendekati 2% dari PDB untuk dana repatriasi, padahal kita baru jalan 2-3 bulan, ini masih berjalan, jadi kita lebih tinggi dari semua," tandasnya.
Credit detikFinance