Mya menemukan hal tersebut saat bermain di laboratorium kampusnya. Ya, awalnya Mya tak pernah benar-benar berniat menemukan temuannya tersebut.
Dilansir dari Buzzflare, Rabu (28/09/2016), selama bertahun-tahun, para ilmuwan mencari alternatif dari baterai litium. Sekelompok peneliti di universitas yang sama malah telah bereksperimen dengan kabel nano, tapi ternyata temuan mereka belum sempurna.
Kabel nano yang digunakan oleh para ilmuwan tersebut membuat baterai hancur setelah beberapa kali dicas. Nah, siapa sangka justru seorang mahasiswi lah yang menemukan rumusan yang tepat.
Mya menggunakan satu set kabel nano yang terbuat dari emas dalam mangan dioksida dan plexiglas. Hal ini ternyata membuat baterai dapat digunakan ratusan ribu kali lebih baik daripada baterai biasa.
"Kami masih belum tahu mengapa bisa demikian. Tapi kami akan mencari tahu," ujar juru bicara tim peneliti yang mengkaji temuan Mya.
Credit Liputan6.com