Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Senin, 26 September 2016
Harta karun berlimpah di Kuil Sree Padmanabhaswamy jadi objek sengketa (AFP)
CB, Thiruvananthapuram - Kuil kuno ini menyimpan harta karun miliaran dolar: patung dan koin-koin emas, butiran permata, perak, segala macam perhiasan.
Nilainya
diperkirakan sekitar US$ 11,2 miliar bahkan US$ 20,2 miliar saat
ditemukan pada 2011 lalu. Jika dikonversikan ke rupiah mencapai
triliunan.
Harta-harta tersebut disimpan dalam sejumlah ruang
tersembunyi di Kuil Sree Padmanabhaswamy di Thiruvananthapuram -- yang
sebelumnya bernama Trivandrum-- ibukota negara bagian Kerala di India
selatan.
Selama berabad-abad harta itu tersimpan dengan aman di
rumah ibadah yang dibangun pada Abad ke-16 oleh raja yang memerintah
Kerajaan Travancore.
Legenda menyebut raja-raja Travancore
menyimpan kekayaan luar biasa di balik dinding istana dan gudang-gudang
kuil. Namun, tak ada berani menyentuh harta tersebut.
Sebab,
konon, ada dua ular kobra raksasa yang menjaga kamar harta rahasia di
ruangan bawah tanah. Tak hanya itu, diyakini bahwa seseorang yang
membuka tempat penyimpanan, apalagi mengambil sesuatu dari sana niscaya
akan mendapat kutukan.
Kuil Sree Padmanabhaswamy menyimpan harta karun berlimpah (Forbes) Hanya segelintir orang yang berkesempatan menyaksikan secara langsung harta karun di Kuil Padmanabhaswamy.
Ananda Padmanabhan, seorang pengacara, menjadi salah satu orang yang mendapat keistimewaan itu.
"Saya
melihat isi lemari besi, namun saya tak bisa bicara banyak soal itu,
sebab, kasusnya saat ini masih ditangani pengadilan," kata dia seperti
dikutip dari Guardian, Minggu (25/9/2016).
Selama
delapan tahun terakhir, Padmanabhan berupaya untuk melindungi harta itu
agar tetap utuh. Rumor 'kutukan' bagi siapa yang mengambil harta
ternyata tak lagi mempan.
Sebab, ia meyakini, emas senilai lebih
dari satu miliar rupee telah diambil dari kuil. Ia menduga keluarga
Kerajaan Travancore, yang menjadi pelindung rumah ibadah, bertanggung
jawab atas insiden itu.
Pria itu menambahkan, ada 108 kuil Vaishnava di dunia. "Ini hanya salah satunya."
Vaishnavites adalah pemuja dewa Hindu Wisnu. Bagi mereka, kuil adalah salah satu tempat paling suci di muka Bumi.
Menurut
Padmanabhan, Kuil Sree Padmanabhaswamy memiliki enam gudang harta utama
dan senjumlah tempat rahasia di mana koin emas, batu mulia dan karya
seni yang disimpan.
Setelah kemerdekaan, India menasionalisasi
kekayaan para Maharaja. Status mereka sebagai penguasa dicabut. Pada
tahun 1947 kerajaan Travancore disatukan dengan negara bagian Cochin dan
menjadi Kerala seperti yang dikenal sekarang ini.
Saat ini,
pemerintah berusaha untuk menguasai sekitar 3.000 ton emas -- termasuk
di Padmanabhaswamy -- melelehkan beberapa di antaranya untuk dijual
sebagai perhiasan, demi mengatasi kelangkaan batu mulia itu di pasar
India yang 'rakus'.
Di sisi lain, keluarga kerajaan menganggap harta karun tersebut adalah hak mereka.
"Keluarga
kerajaan berpikir, harta ini adalah milik pribadi mereka. Tapi pada
tahun 1972, pemerintah mengambil semua keuntungan dari sana," tambah
Padmanabhan.
Ada pengecualian bagi penguasa yang bisa terus memiliki kekayaan mereka.
Namun,
maharaja terakhir meninggal pada tahun 1991. "Jadi sekarang keluarga
kerajaan tidak memiliki klaim atas Padmanabhaswamy, "kata Padmanabhan.
Pertempuran hukum atas siapa yang harus bertanggung jawab atas pengelolaan kekayaan tersebut dimulai pada tahun 2007, setelah
Padmanabhan berpendapat bahwa keluarga kerajaan -- yang mengelola
yayasan -- melakukan mismanajemen dan menyedot sejumlah harta benda dari
sana.
"Keluarga kerajaan mengatakan bahwa gudang harta tidak
pernah dibuka. Namun, dari pencatatan kuil telah dibuka setidaknya tujuh
kali."
Sejumlah pihak menolak usulan pemerintah untuk mencairkan
beberapa emas yang ada di kuil. Sebab, keputusan itu dinilai
kontroversial, apalagi harta yang ada di sana memiliki nilai spiritual
dan sejarah.
Salah satu organisasi Hindu berpendapat bahwa kekayaan Padmanabhaswamy harus tetap berada di sana.
Padmanabhan
mengaku tidak memiliki pendapat tentang apa yang harus dilakukan dengan
harta karun tersebut. "Tujuan utama saya adalah agar aset kuil dicatat
dan diinventarisasi. Sekarang mereka sudah melakukan itu, Mahkamah Agung
akan memutuskan apa langkah selanjutnya. Peran saya sekarang hampir
berakhir. "
Mahkamah Agung telah menangani kasus tersebut selama
10 bulan, dan akan mengumumkan agenda sidang berikutnya dalam beberapa
minggu mendatang.
Sebuah komite yang dibentuk MA untuk sementara menjalankan fungsi administrasi kuil.
Sebaliknya
Keluarga kerajaan berpendapat bahwa kuil tersebut telah menjadi milik
mereka selama berabad-abad, dan bahwa mereka adalah wali yang sah dari
kekayaan itu.
R Chandrakutty, mantan pemimpin serikat yang mewakili sekitar 50 karyawan kuil, mengatakan, ada sejumlah benda yang dicuri.
"Ada satu suling terbuat dari gading gajah. Usianya berabad-abad. Aku
ingat pernah melihat sekali, tapi benda itu tidak ada lagi."
Arwah Raja yang Hadir Lewat Mimpi
Konon, tak hanya Kuil Sree Padmanabhaswamy yang dipenuhi harta karun.
Pada
Jumat 18 Oktober 2013, Desa Daundia Khera di negara bagian Uttar
Pradesh, India mendadak ramai. Orang-orang berkumpul di reruntuhan bekas
benteng kerajaan dari Abad ke-19.
Siang itu, tim arkeolog
memulai penggalian harta karun, yang konon diketahui lewat petunjuk
mimpi orang suci Hindu yang terkenal (swami). Sang swami mengatakan,
arwah Raja Rao Ram
Baksh Singh mendatanginya lewat mimpi,
memberitahukan tentang harta dalam jumlah berlimpah yang nilainya
diperkirakan mencapai US$ 50 miliar atau Rp 56,6 triliun kala itu!
Demam harta karun melanda Desa Daundia Khera di India
Perburuan harta dimulai saat Shobhan Sarkar --nama swami
tersebut-- menceritakan tentang mimpinya itu pada salah satu menteri
India yang mengunjungi ashram-nya.
Kata swami pada Pak Menteri,
arwah raja yang digantung pada 1858 setelah memberontak melawan
pemerintah kolonial Inggris, memintanya mengurus 1.000 ton harta karun
di bawah bekas benteng kerajaan.
Sejumlah ahli geologi dan arkeologi India yang menyurvei area
Mereka
menemukan bukti keberadaan logam di kedalaman 66 kaki atau 20 meter di
bawah tanah. Demikian ungkap Hakim Distrik, Vijay Anand Karan seperti
dimuat FOXNews, 18 Oktober 2013. Penggalian adalah satu-satunya cara untuk mengonfirmasinya.
Penduduk
Desa Daundia Khera yang miskin, yang bahkan tak menikmati aliran
listrik di hingga Abad ke-21 ini, mengaku mengetahui keberadaan harta di
desanya lewat cerita turun-temurun.
"Semua orang di desa ini tahu soal itu," kata Vidyawati Sharma,
Namun, sayang, 'petunjuk' harta karun dalam jumlah besar itu mungkin hanya fantasi belaka.