Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump,
mengumumkan mencopot Direktur Secret Service, Randolph Alles. Hal itu
diduga sebagai bagian dari upaya Trump merombak sejumlah pejabat lembaga
yang berada di bawah kewenangan Kementerian Keamanan Dalam Negeri
(DHS).
Dalam pernyataan yang dilansir The Guardian, Selasa (9/4), Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, mengatakan Alles telah melakukan pekerjaan dengan baik selama dua tahun terakhir. Dia menyatakan Trump berterima kasih atas jasanya kepada negara selama lebih dari 40 tahun.
"Alles akan meninggalkan (posisinya) dalam waktu dekat dan Presiden Trump telah memilih James M. Murray, anggota Secret Service, untuk mengambil alih posisi Direktur pada awal Mei," kata Sanders.
Trump memutuskan hal ini kurang dari sepekan setelah menarik kembali nominasi Direktur Penindakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE), dan sehari setelah Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kirstjen Nielsen, mengundurkan diri.
Dalam pernyataan yang dilansir The Guardian, Selasa (9/4), Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, mengatakan Alles telah melakukan pekerjaan dengan baik selama dua tahun terakhir. Dia menyatakan Trump berterima kasih atas jasanya kepada negara selama lebih dari 40 tahun.
"Alles akan meninggalkan (posisinya) dalam waktu dekat dan Presiden Trump telah memilih James M. Murray, anggota Secret Service, untuk mengambil alih posisi Direktur pada awal Mei," kata Sanders.
Trump memutuskan hal ini kurang dari sepekan setelah menarik kembali nominasi Direktur Penindakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE), dan sehari setelah Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kirstjen Nielsen, mengundurkan diri.
Kepergian Alles dilaporkan bermula dari konflik pribadi. Namun, tiga sumber Associated Press menyatakan kepergian Alles tak berhubungan dengan pengunduran diri Nielsen atau pun permasalahan keamanan di properti pribadi Trump di Florida.
Baik Trump atau Gedung Putih masih menutupi soal kabar perombakan di DHS, yang mengawasi masalah imigrasi dan keamanan perbatasan. Namun, hal ini terlihat berkaitan dengan kemarahan Trump atas gelombang pendatang baru dari Amerika Tengah dan keinginannya meningkatkan keamanan perbatasan.
Presiden dari Partai Republik menjadikan masalah pendatang gelap sebagai fokus kampanyenya pada 2016. Dia berjanji membangun tembok di sepanjang perbatasan selatan dengan Meksiko, yang sampai saat ini belum terwujud.
Trump mengatakan dia akan mengangkat masalah keamanan perbatasan untuk kampanyenya dalam Pilpres 2020.
Alles, mantan Komandan Korps Marinir, direkomendasikan mengisi posisi Wakil Komisaris Pelaksana Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan.
Dalam sebuah pesan, Alles menegaskan dia tidak dipecat. Dia menyatakan sedang dalam masa transisi sesuai perintah pimpinan.
"Tidak diragukan lagi kamu sudah melihat laporan media terkait 'pemecatan' saya/ Saya bisa pastikan bukan itu permasalahannya. Faktanya diberitahu pekan lalu oleh pihak administrasi bahwa pergeseran kepemimpinan terjadi di seluruh Departemen Keamanan Dalam Negeri," ucap Alles.
"Presiden menginstruksikan pergeseran ini dan saya mengikutinya," ujar Alles.
Secret Service bertugas sebagai pengawal presiden dan wakil presiden, serta sejumlah pejabat penting di AS. Di sisi lain, mereka juga diberi kewenangan sebagai aparat keamanan dan bisa menyelidiki kasus yang menyangkut keamanan negara.
Credit cnnindonesia.com