Banjir di Iran telah merusak 14 ribu kilometer jalan dan 700 jembatan.
CB, TEHERAN
-- Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di seluruh Iran dalam
beberapa pekan terakhir menyebabkan kerugian mencapai 2,5 miliar dolar
AS. Banjir tersebut telah merusak jalan, jembatan, rumah, dan lahan
pertanian.
"Banjir seperti ini belum pernah terjadi
sebelumnya, 25 provinsi dan 4.400 desa telah terkena dampaknya," ujar
Menteri Dalam Negeri Iran, Abdolreza Rahmani Fazli dilansir kantor
berita IRNA, Ahad (14/4).
Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Iran, Mohammad Eslami
mengatakan, sekitar 14 ribu kilometer jalan rusak dan lebih dari 700
jembatan hancur total oleh tanah longsor serta banjir. Pemerintah
menyatakan akan membayar kompensasi kepada masyarakat yang telah
mengalami kerugian, terutama petani.
Di sisi lain,
anggaran Iran telah diperketat menyusul sanksi yang diberikan oleh
Amerika Serikat (AS) terhadap sektor energi dan perbankan. Hal ini
menyebabkan membatasi akses Iran untuk menerima pendapatan di luar
negeri.
Kepala Dana Kekayaan Iran, Morteza
Shahidzadeh mengatakan, Presiden Hassan Rohani telah meminta izin dari
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk menarik dana senilai 2
miliar dolar AS yang akan digunakan untuk rekonstruksi daerah-daerah
yang terkena banjir. Shahidzadeh mengatakan, Khamenei pada prinsipnya
menyetujui permintaan tersebut.
Pejabat Iran telah
berulang kali mengatakan, banjir tidak mempengaruhi produksi dan
pengembangan di sejumlah ladang minyak. Tak hanya itu, banjir juga tidak
menghambat aliran minyak mentah melalui pipa ke pasar penerima.
Seorang
pejabat di Perusahaan Minyak Nasional Iran, Karim Zobeidi mengatakan,
masih terlalu dini untuk memperkirakan tingkat kerusakan banjir pada
sektor energi. Kantor berita Mehr melaporkan, beberapa sumur minyak di
Iran barat telah ditutup sebagai tindakan untuk pencegahan terhadap
banjir.
Banjir melanda Iran pada 19 Maret 2019, dan
menewaskan 76 orang. Sementara, 220 ribu orang berada di pengungsian.
Angkatan bersenjata telah dikerahkan untuk membantu penanggulangan
campak banjir.
Menteri Energi Reza Ardakanian
mengatakan, bendungan memiliki peran kunci dalam mengurangi kerusakan
selama banjir di wilayah barat dan selatan. Menurutnya, bendungan
tersebut juga berfungsi untuk menyimpan air bersih.
"Jika
kita ingin akses 5 miliar meter kubik dengan proses desalinasi, maka
akan menelan biaya 2,5 miliar dolar AS. Kami memiliki 172 bendungan
besar yang sekarang 75 persen penuh," kata Ardakanian dilansir
Financial Times.