Kremlin mengatakan sanksi AS merupakan tindakan ilegal.
CB,
MOSKOW -- Rusia mengatakan mulai mengerjakan kemungkinan
langkah-langkah pembalasan atas serangkaian sanksi baru yang dijatuhkan
Amerika Serikat, Kamis (9/8). Departemen Luar Negeri AS pada Rabu
mengatakan akan mengeluarkan sejumlah sanksi baru pada akhir bulan
setelah merasa yakin Moskow telah menggunakan racun saraf untuk menyerang seorang mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia di Inggris.
Moskow membantah tudingan tersebut. Kremlin mengatakan sanksi yang
akan diterapkan AS merupakan tindakan ilegal dan tidak bersahabat.
Pemerintah
Rusia juga mengatakan langkah itu juga bertentangan dengan suasana
membangun yang diciptakan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia
Vladimir Putin dalam pertemuan mereka di Helsinki. "Moskow akan mulai
mengerjakan langkah-langkah pembalasan dengan semangat yang sama seperti
yang ditunjukkan sanksi-sanksi AS," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sanksi-sanksi
baru AS akan diterapkan dalam dua gelombang. Gelombang pertama
mengincar ekspor barang-barang AS yang berkaitan dengan keamanan
nasional yang sensitif.
Gelombang kedua akan diterapkan
secara selektif setelah 90 hari jika Rusia tidak dapat memberikan
jaminan yang bisa dipercaya Moskow tidak akan lagi menggunakan senjata
kimia dan menghadang penyelidikan di lapangan. Menurut aturan hukum,
sanksi-sanksi tersebut bisa mencakup penangguhan kemampuan maskapai
nasional Rusia untuk terbang ke Amerika Serikat serta memangkas hampir
semua ekspor dan impor.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri
Maria Zakharova mengatakan Moskow belum menerima permintaan resmi dari
AS untuk membuka lokasi, yang pernah dikaitkan dengan senjata kimia,
bagi pemeriksaan.