Satelit Parker Solar Probe lepas landas dari Cape Canaveral pada Ahad (12/8).
CB,
CAPE CANAVERAL -- NASA mengukir sejarah lewat keberhasilannya
meluncurkan satelit ke matahari untuk misi penelitian. Satelit yang
diberi nama Parker Solar Probe itu lepas landas dari stasiun angkatan
udara Cape Canaveral pada Ahad (12/8), pukul 03.12 waktu setempat.
"Ini sungguh perilisan yang mulus. Satelit lepas landas sebagaimana
mestinya," tulis associate administrator untuk Direktorat Misi Sains
NASA, Dr. Thomas Zurbuchen di akun
Twitternya.
"Segalanya benar-benar berjalan seperti yang kami pikirkan, sesuai dengan panduan buku," imbuhnya.
Dibawa
oleh roket United Launch Alliance Delta IV Heavy, satelit Parker
bertolak dari Space Launch Complex 37 di Cape Canaveral. Awalnya satelit
Parker dijadwalkan dirilis pada Sabtu (11/8) namun pada detik-detik
terakhir terjadi masalah teknis sehingga ditunda sehari.
Dilansir dari
Fox News,
satelit Parker diperkirakan mencapai matahari pada November mendatang.
Misi yang menelan biaya 1,5 miliar dolar AS ini akan semakin memperkaya
pemahaman manusia terhadap matahari. Parker akan menjadi satelit
pertama yang menembus korona, lapisan terluar dari atmosfer matahari.
Parker
akan menerobos suhu yang sangat panas dan radiasi dalam perjalanannya
sepanjang 3,8 juta mil menuju permukaan matahari. Jika berhasil, satelit
ini akan mencatatkan jarak tujuh kali lebih dekat darilada Helios 2.
Helios 2 adalah kendaraan antariksa yang berhasil menjangkau jarak 27
juta mil dari permukaan matahari pada 1976 silam. Berdasarkan data NASA,
total jarak rata-rata antara bumi dan matahari mencapai 93 juta mil.
Demi
menuntaskan misi yang diembannya, satelit yang namanya diambil dari
peneliti matahari Eugene Parker tersebut harus bisa bertahan pada
temperatur 2.500 derajat Fahrenheit. Oleh karena itu, satelit dilindungi
dengan pelindung spesial setebal 4,5 inci berbahan karbon komposit.
Dengan demikian, bagian dalam satelit tetap terjaga dalam suhu ruang
untuk menunjang pengoperasian.