Rabu, 02 Desember 2015

Kisah Penjaga Muslim Cegah Teroris Masuk Stadion di Paris


Kisah Penjaga Muslim Cegah Teroris Masuk Stadion di Paris  
Seorang penjaga Muslim cegah pelaku pengeboman bunuh diri masuk ke stadion Stade de France. (Reuters/Gonzalo Fuentes)
 
 
Paris, CB -- Beberapa jam setelah serangan di Paris terjadi, berita tersebar di media sosial menyebutkan seorang penjaga Muslim bernama Zouheir menjadi pahlawan karena mencegah pengebom bunuh diri masuk ke stadion setelah melihat rompi bunuh diri dan senjata. Kisah ini belakangan diketahui hoax alias palsu, tetapi terlanjur viral di internet.


Kisah di atas memang hoax, namun bisa jadi terinspirasi oleh cerita seorang penjaga Muslim di stadion itu.

Adalah Salim Toorabally yang bertugas memeriksa tiket di stadion Stade de France mengaku telah mencegah pelaku pengeboman masuk ke stadion dan meledakkan diri di tengah kerumunan penonton sepak bola.

Kepada NBC News, akhir pekan lalu, Toorabally menahan pria itu masuk ke stadion karena tidak punya tiket pertandingan, bukan karena melihat adanya bom. Pelaku yang saat itu mengenakan jaket tebal coba menyelinap masuk, namun tepergok oleh Toorabally dan diusir.

"Dia tidak punya tiket, jadi saya menghentikannya. Saya katakan kepada dia 'Jika kau tidak punya tiket, saya tidak akan membiarkanmu masuk," kata imigran asal Mauritus ini.

Pelaku memaksa dengan mengatakan temannya sudah menunggu di dalam. Dia juga sempat mencoba pintu masuk lainnya. Toorabally terus mencegahnya dan memberitahu pada rekannya untuk tidak membiarkan pria itu masuk karena tidak punya tiket.

Beberapa menit kemudian, pria yang diketahui bernama Bilal Hadfi, 20, itu meledakkan diri bersama dua pelaku lainnya di luar stadion, menewaskan seorang pejalan kaki.

Pada 13 November itu, komplotan Hadfi melakukan serangan di enam titik di Paris, menewaskan lebih dari 130 orang. Toorabally mengatakan, dia masih bisa "mendengar suara" dan "mencium bau" ledakan itu.

"Saya merasakan ledakannya hingga ke hati. Saya tahu itu bukan kembang api yang berasal dari stadion, tapi dari jalan," kata dia.

Toorabally mengatakan dia ikut menolong penjaga yang terluka dan membantu proses evakuasi. Saat itu, Presiden Perancis Francois Hollande juga tengah menonton pertandingan.

Toorabally baru tahu pria yang dihentikannya adalah pengebom bunuh diri setelah polisi memperlihatkan foto pelaku. "Saya tidak terlalu mengingat pakaiannya, tapi saya ingat betul wajahnya," lanjut dia.

Toorabally berhasil mencegah jatuhnya lebih banyak korban dengan melarang pelaku masuk. Dia tidak menganggap dirinya sendiri sebagai pahlawan karena hal itu. "Saya bisa jadi korban juga," tutur dia

Credit  CNN Indonesia