Senin, 14 Desember 2015

Indonesia Tak Pernah Tinggalkan Palestina

Indonesia akan selalu dukung Palestina hingga merdeka dari Israel.

Indonesia Tak Pernah Tinggalkan Palestina
Bentrokan antara warga Palestina dengan polisi Israel. Indonesia berjanji akan selalu mendukung Palestina. (REUTERS/Ammar Awad)
CB -  Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, menyampaikan sejumlah bentuk bantuan dan dukungan yang selama ini telah diberikan  pemerintah Indonesia kepada negara Palestina. Ia menjelaskan, Indonesia selalu memberikan dukungan penuh hingga bangsa Palestina dapat memperoleh kemerdekaannya dari serangan Israel.

"Indonesia melakukan pembangunan kapasitas sumber daya manusia untuk Palestina dalam berbagai bidang dengan total bantuan kepada 1.338 warga Palestina. Jumlah itu sudah melewati target kami yakni 1.000 orang ke dalam 128 program," ujar Retno yang ditemui pagi ini, Senin 14 Desember 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Beberapa bidang dalam capacity building yang telah dilakukan Indonesia antara lain kooperasi teknologi, UKM dan keuangan, perpajakan, pertanian, kesehatan, pelatihan diplomatik, energi, konstruksi, tekstil dan lainnya.
Retno juga mengatakan, Indonesia selalu menjadi aktivis dalam konferensi internasional yang memperhatikan isu Yerusalem dan Palestina tersebut.

"Indonesia selalu aktif dalam Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD). Tahun depan CEAPAD juga akan dilakukan di Jepang. Indonesia dukung masyarakat Palestina mendapatkan hak dan kemerdekaan mereka, kami akan lakukan capacity building bidang pelayanan masyarakat Palestina tahun depan," ujar Retno.

Mantan Dubes Indonesia untuk Belanda itu berpendapat, negara Israel tidak berkomitmen untuk menciptakan perdamaian dan menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung selama puluhan tahun ini. Israel, ujar dia, terus melakukan teror kepada Palestina dan melanggar peraturan internasional.

"Itu semua tidak bisa dilanjutkan. Indonesia menyerukan kepada Dewan PBB untuk melakukan sesuatu terhadap konflik ini," kata Retno.


Credit  VIVA.co.id


Indonesia Janji Perjuangkan Isu Palestina

Isu Yerusalem sama penting dengan isu Timur Tengah.

Indonesia Janji Perjuangkan Isu Palestina
Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB di markas PBB di New York, Amerika Serikat. (02/10/2015). (REUTERS/Andrew Kelly)
 
CB -  Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi mengatakan, bentuk dukungan Indonesia pada isu Palestina adalah menjadi tuan rumah Konferensi Internasional tentang Yerusalem.
"Indonesia sebagai tuan rumah menunjukkan dukungan bagi perjuangan bangsa dan rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaan mereka. Isu di Yerusalem bersifat sangat sensitif dan rumit mulai dari permasalahan perbatasan wilayah, kemanan dan kondisi masyarakat di sana," ujar Menlu Retno di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 14 Desember 2015.
Ia menegaskan, Indonesia memberikan dukungan penuh bagi masyarakat Palestina dan mendorong negara lain untuk turut memperhatikan dan memberikan dukungannya bagi negara tersebut. Ia berharap, konferensi ini dapat melahirkan suatu hasil positif yang kemudian akan dibawa ke PBB.
"Konferensi akan hasilkan Chair Summary yang dibawa ke PBB. Kami akan mendapatkan informasi terbaru mengenai situasi lapangan dan bantuan apa saja yang dapat kita berikan," kata Retno.
Ia melanjutkan, konferensi ini juga bertujuan sebagai cara memanggil perhatian publik dunia agar dunia internasional kembali memperhatikan situasi di Yerusalem, tak hanya fokus pada kondisi Timur Tengah. Indonesia, kata dia, berharap konferensi dapat melahirkan sesuatu yang bisa dilihat dunia agar masalah di Yerusalem kembali diperhatikan.
"Konferensi ini akan berfokus terhadap situasi di Yerusalem. Kita semua harus pikirkan solusi untuk menyelesaikan konflik ini sehingga tercipta kedamaian antarwarga yang berbeda agama dan latar belakang di Yerusalem."
Menlu RI bersama dengan Duta Besar Indonesia untuk PBB, Desra Percaya, secara resmi membuka Konferensi Internasional Mengenai Yerusalem. Acara dilakukan selama dua hari, 14 dan 15 Desember 2015 dengan Jakarta sebagai tuan rumah yang menyambut 24 negara anggota pengamat  Komite PBB untuk Palestina dan 25 negara organisasi OKI.


 Credit  VIVA.co.id