Pejabat AS dan Israel khawatir dengan pengaruh Iran dan Cina di Timur Tengah.
CB,
WASHINGTON — Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel Meir Ben-Shabbat
mengadakan pertemuan dengan John Bolton, penasihat keamanan nasional
Amerika Serikat (AS). Keduanya bertemu di Ibu Kota Washington untuk
membahas tentang Iran dan sejumlah pihak yang disebut sebagai ‘pelaku
destabilisasi’.
Bolton mengumumkan pertemuan itu pada Ahad (14/4) melalui akun jejaring sosial
Twitter.
Menurutnya, ia dan Ben-Shabbat akan membahas komitmen bersama untuk
menangani Iran dan negara-negara lain yang menimbulkan ketidakstabilan
di Timur Tengah serta seluruh dunia secara keseluruhan.
Selain Iran dan ketidakstabilan Timur Tengah, Bolton bersama
Ben-Shabbat akan membicarakan tentang kekhawatiran atas investasi Cina
dalam proyek infrastruktur Israel. AS disebut memiliki kekhawatiran,
seperti yang diungkap oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada bulan
lalu.
Pompeo
mengeluarkan peringatan tegas kepada Israel bahwa hubungan kedua negara
yang dapat terancam karena adanya kehadiran Cina. Selama ini, AS dan
Israel memiliki kerja sama yang baik dalam berbagai bidang, khususnya
keamanan.
Bolton sebelumnya melakukan kunjungan ke
Israel pada Januari untuk membahas mengenai penarikan pasukan AS dari
Suriah. Selain itu, Washington menekankan dukungan atas serangan Israel
terhadap Iran.
Perdana Menteri israel Benjamin
Netanyahu telah mengisyaratkan bahwa negaranya berada di balik serangan
udara di Suriah pada akhir pekan lalu. Serangan itu dilaporkan
menargetkan pabrik senjata yang terkait Iran.
Israel
menyatakan bahwa Iran berusaha untuk membangun kehadiran militer di
Suriah. Selain itu, Iran diyakini berusaha mengirimkan senjata-senjata
canggih untuk Hizbullah, yang dianggap sebagai kelompok teroris di
lebanon dan Suriah.
Dalam beberapa tahun terakhir,
pasukan militer Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara di
Suriah yang disebut menargetkan target-target terkait Iran. Selain itu,
mereka juga menyasar pasukan yang bertempur atas nama Pemerintah Suriah
yang dipimpin Presiden Bashar Al Assad.
Ketegangan
antara Israel dan Suriah juga dilaporkan meningkat menyusul keputusan
Pemerintah AS pada bulan lalu. Keputusan tersebut adalah mengakui
Dataran Tinggi Golan di bawah kendali Israel.