Jumat, 03 November 2017

Wilayahnya Dibombardir, Suriah Nilai Israel Negara Teroris


Wilayahnya Dibombardir, Suriah Nilai Israel Negara Teroris
Pabrik tembaga di Homs, Suriah, saat dibombardir jet-jet tempur Israel pada hari Rabu (1/11/2017). Foto/Twitter @nizarnayouf


DAMASKUS - Kementerian Luar Negeri Suriah mengirim dua surat ke PBB dan mendesak badan dunia tersebut untuk mengutuk serbuan jet-jet tempur Israel terbaru di Provinsi Homs. Dalam suratnya, Damaskus menilai rezim Zionis Tel Aviv sebagai negara teroris.

Pada hari Rabu, jet-jet tempur Israel membombardir sebuah pabrik tembaga di kawasan industri Hassia, sekitar 35 kilometer (21 mil) selatan Kota Homs. Tidak ada informasi tentang korban atau dampak kerusakan dari serangan tersebut.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris awalnya melaporkan bahwa situs yang digempur Israel adalah depot senjata. Namun belum jelas, apakah milik pemerintah Suriah atau sekutunya, Hizbullah Libanon.



Sebagai tanggapan, tentara Suriah meluncurkan rudal anti-pesawat namun tidak mengenai sasaran.

Dua surat dari Kementerian Luar Negeri Suriah ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB dan Ketua Dewan Keamanan. Damaskus mendesak PBB mengutuk serangan tersebut dan melakukan tindakan yang ketat dan segera untuk mencegah Tel Aviv melakukan hal serupa di kemudian hari.

”Agresi Israel baru-baru ini adalah bukti bahwa otoritas pendudukan Israel tidak puas dengan praktik terorisme negara mereka terhadap penduduk Arab di wilayah Palestina, Suriah dan Libanon yang diduduki, namun (Israel) mencari peran sebagai sponsor resmi terorisme,” kata kementerian itu yang dikutip kantor berita SANA, Jumat (3/11/2017).

Tel Aviv tidak memberikan komentar resmi mengenai serangan terbarunya. Militer negara Yahudi itu sudah beberapa kali menyerang wilayah Suriah selama beberapa tahun terakhir.

Target-target yang digempur antara lain konvoi militer, instalasi, bandara dan lokasi industri.

Israel selama ini berdalih hanya menargetkan infrastruktur Hizbullah. Negara tersebut bersama sekutunya; Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya, menunjuk organisasi paramiliter dan faksi politik di Libanon itu sebagai kelompok teroris.




Credit  sindonews.com