Senin, 06 November 2017

Ini Daftar Pangeran dan Menteri Arab Saudi yang Ditahan


Pangeran Alwaleed Bin Talal
Pangeran Alwaleed Bin Talal


CB, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi membuat kejutan yang menghenyakkan dunia. Bukan karena Saudi bersepakat untuk memotong produksi minyak dunia untuk menstabilkan ekonomi. Atau Saudi mendadak berdamai dengan Iran, membangun aliansi baru di Timur Tengah untuk menciptakan perdamaian dunia.

Raja Salman dengan menggunakan tangan putra mahkotanya, Muhammad bin Salman, membentuk Komite Antikorupsi dan langsung bertindak dengan menahan sejumlah pangeran dan menteri Saudi. Salah satunya sosok yang sangat terkenal di dunia, Pangeran Alwaleed bin Talal. Dia adalah "Raja Hollywood"-nya Saudi.

Putra almarhum Raja Abdullah juga ikut ditahan, yakni Pangeran Miteb bin Abdullah yang selama ini menjadi pesaing utama Raja Salman untuk memperebutkan tahta raja Arab. Berikut daftar nama pangeran dan menteri yang ditahan Raja Salman.


Pangeran Alwaleed bin Talal, Pemilik holding Kerajaan Saudi
Pangeran Miteb bin Abdullah, Menteri Garda Nasional
Pangeran Turki bin Abdullah, Mantan Gubernur Riyadh
Pangeran Turki bin Nasser, Mantan kepala Departemen Meteorologi dan Lingkungan Hidup
Pangeran Fahad bin Abdullah, Mantan Deputi Menteri Pertahanan
Khalid al-Tuwaijiri, Mantan kepala Rumah Tangga Kerajaan
Adel Fakeih, Menteri Perekonomian dan Perencanaan
Ibrahim al-Assaf, Mantan Menteri Keuangan
Abdullah al-Sultan, Komandan Angkatan Laut Arab Saudi
Bakr bin Ladin, Pemilik Saudi Bin Ladin Group
Mohammad al-Tobaishi, Mantan protokoler Rumah Tangga Kerajaan
Amr al-Dabbagh, Mantan gubernur Otoritas Investasi Saudi
Alwaleed al-Ibrahim, Pemilik jaringan televisi MBC
Khalid al-Mulheim, Mantan dirjen Saudi Arabian Airlines
Saoud al-Daweesh, Mantan CEO Saudi Telecom
Saleh Kamel, Pengusaha
Mohammad al-Amoudi, Pengusaha


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Daftar Orang Penting di Tangan Komite Antikorupsi Arab


Daftar Orang Penting di Tangan Komite Antikorupsi Arab
Putra Mahkota Mohammed bin Salman. (Foto: Dok. REUTERS/Hamad I Mohammed)


Jakarta, CB -- Komite Antikorupsi Arab Saudi yang dipimpin Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman menangkap 11 pangeran, empat menteri yang masih menjabat, dan puluhan bekas menteri. Berikut ini adalah beberapa nama penting di antara mereka, seperti dilansir AFP, Minggu (5/11):

Pangeran Al-Waleed bin Talal
Taipan flamboyan berusia 62 tahun ini termasuk orang terkaya sedunia. Dia memiliki saham mayoritas di The Kingdom Holding Company, yang memiliki The Savoy di London, Fairmont Plaza, dan hotel George V di Paris. Dia juga punya saham di Lyft, Twitter, News Corp, dan 21st Century Fox.

Pangeran Miteb bin Abdullah


Putra Raja Abdullah ini dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Garda Nasional Arab Saudi, sebuah pasukan elite di negeri itu. Sebelumnya pria 64 tahun ini adalah kandidat utama untuk tahta kerajaan Arab Saudi.

Waleed bin Ibrahim al-Ibrahim
Dia adalah ipar dari Raja Fahd dan pemilik dari Middle East Broadcasting Company (MBC), salah satu jaringan satelit paling berpengaruh di jazirah Arab.

Pangeran Turki bin Abdullah
Putra Raja Abdullah ini adalah mantan gubernur Provinsi Riyahd.

Adel bin Mohammad Faqih
Menteri Ekonomi dan Perencanaan ini sebelumnya menjadi target reformasi ekonomi kerajaan itu. Dia pun dicopot dari jabatannya. Sebelumnya, dia adalah Wali Kota Jeddah dan pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja.

Ibrahim al-Assaf
Dia ini mantan Menteri Keuangan yang tahun ini mewakili Raja Salman di pertemuan negara-negara G20 di Jerman.



Credit  cnnindonesia.com


Terjerat Korupsi, 11 Pangeran dan Pejabat Saudi Ditangkap


Terjerat Korupsi, 11 Pangeran dan Pejabat Saudi Ditangkap
Komisi Anti Korupsi yang dipimpin Putra Mahkota Kerajaan Arab, Mohammed bin Salman menangkap sebelas putri dan puluhan pejabat yang terlibat korupsi (dok. REUTERS/Charles Platiau)



Jakarta, CB -- Komite Anti Korupsi Arab Saudi menangkap sebelas pangeran, empat menteri yang tengah menjabat, dan puluhan mantan menteri. Penangkapan ini dilakukan pada Sabtu (4/11) sore seperti disebutkan sumber anonim dari Al Arabiya.

Komite ini mengumumkan hal tersebut setelah membuka file mengenai banjir Jeddah pada 2009 dan menginvestigasi isu tentang virus korona (MERS - Middle East Respiratory Syndrome).


Komite ini dikepalai oleh Putra Mahkota dengan anggota Ketua Komisi Pemantauan dan Investigasi, Ketua Otorita Anti Korupsi Nasional, Kepala Biro Audit Umum, Jaksa Agung, dan Kepala Keamanan Negara.

Berdasarkan dekrit kerajaan yang dikeluarkan oleh Raja Salman, komite ini punya hak untuk melakukan investigasi, menangkap, mengeluarkan larangan perjalanan, membekukan akun dan portofolio, melacak dana dan aset dari tiap individu yang terlibat dalam kasus korupsi.


Komite anti korupsi yang baru didirikan ini dipimpin oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab, Mohammed bin Salman. Pria yang populer disebut MBS ini adalah millenial pertama yang memimpin kerajaan Saudi, demikian disebutkan The Telegraph.

Pria 32 tahun itu, sudah dianggap sebagai penguasa de facto sebelum dilakukannya serah terima kekuasaan resmi dari ayahnya, Raja Salman, yang kini berusia 81 tahun. Ia telah mengendalikan lini utama pemerintah, mulai dari pertahanan hingga ekonomi.




Credit  cnnindonesia.com