Berlin, Brussel (CB) - Setidaknya 20 negara anggota Uni
Eropa akan menandatangani pakta baru untuk pertahanan bersama guna
mendanai dan membangun perangkat keras militer.
Perjanjian internasional baru yang diajukan oleh Prancis dan Jerman dibuat untuk menunjukkan kesatuan, menyusul keputusan Inggris untuk keluar dari kelompok negara-negara Eropa itu, lapor Reuters.
Setelah beberapa tahun melakukan pengurangan di Eropa serta terlalu bergantung pada Amerika Serikat melalui persekutuan NATO, Prancis dan Jerman berharap bahwa pakta kali ini akan mengikat negara-negara menuju kerja sama pertahanan yang lebih erat menyangkut pasukan dan persenjataan.
Pakta baru akan ditandangani pada 13 November di Brussel dan dinamai PESCO (Kerja Sama Terstruktur Permanen).
Perjanjian itu bisa jadi merupakan lompatan terbesar dalam kebijakan pertahanan Uni Eropa dalam berpuluh-puluh tahun terakhir ini.
PESCO juga kemungkinan bisa menyepadankan kekuatan ekonomi dan perdagangan Uni Eropa dengan kekuatan militer yang lebih tinggi.
Namun, menurut sejumlah diplomat Uni Eropa, masih terdapat perbedaan antara Prancis dan Jerman menyangkut apa yang harus dilakukan negara-negara yang terikat pakta tersebut.
Prancis menginginkan ada satu kelompok inti pemerintah negara-negara yang akan membawa dana dan aset militer ke dalam PESCO, juga yang bersedia untuk melakukan intervensi di luar negeri.
Sementara itu, Jerman berupaya memperluas pakta tersebut agar dapat melibatkan banyak pihak, yang menurut beberapa pakar akan membuat PESCO menjadi kurang efektif.
Sejauh ini, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan sekitar 16 negara anggota Uni Eropa lainnya telah menyatakan keinginan untuk bergabung dalam pakta tersebut.
PESCO kemungkinan akan diluncurkan secara resmi oleh para pemimpin negara-negara Uni Eropa dalam pertemuan mereka pada Desember.
Beberapa anggota Uni Eropa, termasuk Denmark, Portugal, Malta dan Irlandia, belum mengungkapkan niat mereka secara terbuka.
Namun jelas bahwa Inggris, yang akan meninggalkan Uni Eropa menyusul hasil referendum Brexit pada Juni 2016, mengatakan tidak akan mengambil bagian dalam pakta itu, kata sejumlah pejabat.
Beberapa diplomat Prancis mengatakan PESCO akan mencakup beberapa bidang yang disetujui pemerintah negara-negara Uni Eropa untuk bekerja sama dan menjanjikan pendanaan, termasuk soal operasi militer Uni Eropa, investasi serta perolehan kemampuan pertahanan bersama sebagai sebuah kelompok.
Perjanjian internasional baru yang diajukan oleh Prancis dan Jerman dibuat untuk menunjukkan kesatuan, menyusul keputusan Inggris untuk keluar dari kelompok negara-negara Eropa itu, lapor Reuters.
Setelah beberapa tahun melakukan pengurangan di Eropa serta terlalu bergantung pada Amerika Serikat melalui persekutuan NATO, Prancis dan Jerman berharap bahwa pakta kali ini akan mengikat negara-negara menuju kerja sama pertahanan yang lebih erat menyangkut pasukan dan persenjataan.
Pakta baru akan ditandangani pada 13 November di Brussel dan dinamai PESCO (Kerja Sama Terstruktur Permanen).
Perjanjian itu bisa jadi merupakan lompatan terbesar dalam kebijakan pertahanan Uni Eropa dalam berpuluh-puluh tahun terakhir ini.
PESCO juga kemungkinan bisa menyepadankan kekuatan ekonomi dan perdagangan Uni Eropa dengan kekuatan militer yang lebih tinggi.
Namun, menurut sejumlah diplomat Uni Eropa, masih terdapat perbedaan antara Prancis dan Jerman menyangkut apa yang harus dilakukan negara-negara yang terikat pakta tersebut.
Prancis menginginkan ada satu kelompok inti pemerintah negara-negara yang akan membawa dana dan aset militer ke dalam PESCO, juga yang bersedia untuk melakukan intervensi di luar negeri.
Sementara itu, Jerman berupaya memperluas pakta tersebut agar dapat melibatkan banyak pihak, yang menurut beberapa pakar akan membuat PESCO menjadi kurang efektif.
Sejauh ini, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan sekitar 16 negara anggota Uni Eropa lainnya telah menyatakan keinginan untuk bergabung dalam pakta tersebut.
PESCO kemungkinan akan diluncurkan secara resmi oleh para pemimpin negara-negara Uni Eropa dalam pertemuan mereka pada Desember.
Beberapa anggota Uni Eropa, termasuk Denmark, Portugal, Malta dan Irlandia, belum mengungkapkan niat mereka secara terbuka.
Namun jelas bahwa Inggris, yang akan meninggalkan Uni Eropa menyusul hasil referendum Brexit pada Juni 2016, mengatakan tidak akan mengambil bagian dalam pakta itu, kata sejumlah pejabat.
Beberapa diplomat Prancis mengatakan PESCO akan mencakup beberapa bidang yang disetujui pemerintah negara-negara Uni Eropa untuk bekerja sama dan menjanjikan pendanaan, termasuk soal operasi militer Uni Eropa, investasi serta perolehan kemampuan pertahanan bersama sebagai sebuah kelompok.
Credit antaranews.com