Selasa, 07 November 2017

Arab Saudi Akan Tanggapi Tindakan Bermusuhan Iran


Arab Saudi Akan Tanggapi Tindakan Bermusuhan Iran
Sebuah gambar diambil dari sebuah video yang disiarkan oleh stasiun televisi pro-Houthi Al Masirah Yaman pada tanggal 5 November 2017, menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai peluncuran rudal balistk oleh pasukan Houthi yang ditujukan ke Bandara Khaled


RIYADH - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, terlibat perang twitt (twiit war) dengan koleganya dari Iran Mohammad Javad Zarif. Keduanya terlibat perang kata-kata setelah sebuah rudal diluncurkan pemberontak Houthi Yaman ke Riyadh.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan negaranya memiliki hak untuk menanggapi "tindakan bermusuhan" Iran. Pernyataan itu menjadi rujukan yang jelas terhadap sebuah rudal yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi Yaman yang menurut Arab Saudi dipersenjatai oleh Iran.

Jubeir juga mengatakan di akun Twitter-nya bahwa campur tangan Iran di wilayah tersebut merugikan negara-negara tetangga dan perdamaian dan keamanan internasional seperti dilansir dari Reuters, Selasa (7/11/2017).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Arab Saudi menyalahkan Iran atas konsekuensi dari agresi perangnya sendiri.

"Arab Saudi terlibat dalam agresi perang, intimidasi regional, perilaku destabilisasi dan provokasi yang berisiko. Saudi menyalahkan Iran atas konsekuensinya," kata Zarif di akun Twitter-nya.

Sebelumnya Pemerintah Arab Saudi menyalahkan Iran terkait serangan peluru kendali (rudal) balistik kelompok Houthi Yaman terhadap wilayah Riyadh. Saudi anggap kejadian pada hari Sabtu itu sebagai agresi terang-terangan Iran dan tindakan perang melawan Kerajaan.

Rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman tersebut menargetkan Bandara Internasional King Khalid di Riyadh. Senjata itu berhasil ditembak jatuh pasukan Angkatan Udara Arab Saudi dan tidak menimbulkan kerusakan besar maupun korban jiwa.

”Peran Iran dan komando langsungnya terhadap proxy Houthi dalam hal ini merupakan tindakan agresi yang jelas yang menargetkan negara-negara tetangga, dan mengancam perdamaian dan keamanan di wilayah dan secara global,” bunyi pernyataan pemerintah Arab Saudi.

”Oleh karena itu, komando koalisi menganggap ini tindakan terang-terangan atas agresi militer oleh rezim Iran, dan dapat dianggap sebagai tindakan perang melawan Kerajaan Arab Saudi,” lanjut pernyataan pemerintah. “Arab Saudi berhak untuk menanggapi Iran dalam waktu dan cara yang tepat.”



Credit  sindonews.com


Iran: Arab Saudi Terima Akibat dari Agresi Perangnya


Iran: Arab Saudi Terima Akibat dari Agresi Perangnya
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Foto/Reuters


TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Arab Saudi menyalahkan Iran atas konsekuensi dari agresi perangnya sendiri. Hal itu diungkapkan Zarif setelah Saudi menuduh Teheran mengancam keamanan regional.

"Arab Saudi terlibat dalam agresi perang, intimidasi regional, perilaku destabilisasi dan provokasi yang berisiko. Saudi menyalahkan Iran atas konsekuensinya," kata Zarif di akun Twitter-nya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/11/2017).

Sebelumnya Pemerintah Arab Saudi menyalahkan Iran terkait serangan peluru kendali (rudal) balistik kelompok Houthi Yaman terhadap wilayah Riyadh. Saudi anggap kejadian pada hari Sabtu itu sebagai agresi terang-terangan Iran dan tindakan perang melawan Kerajaan.

Rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman tersebut menargetkan Bandara Internasional King Khalid di Riyadh. Senjata itu berhasil ditembak jatuh pasukan Angkatan Udara Arab Saudi dan tidak menimbulkan kerusakan besar maupun korban jiwa.

”Peran Iran dan komando langsungnya terhadap proxy Houthi dalam hal ini merupakan tindakan agresi yang jelas yang menargetkan negara-negara tetangga, dan mengancam perdamaian dan keamanan di wilayah dan secara global,” bunyi pernyataan pemerintah Arab Saudi.

”Oleh karena itu, komando koalisi menganggap ini tindakan terang-terangan atas agresi militer oleh rezim Iran, dan dapat dianggap sebagai tindakan perang melawan Kerajaan Arab Saudi,” lanjut pernyataan pemerintah. “Arab Saudi berhak untuk menanggapi Iran dalam waktu dan cara yang tepat.”



Credit  sindonews.com