Duta Besar Palestina untuk Arab Saudi Bassam al-Agha mengatakan
kunjungan tersebut akan dimanfaatkan Abbas untuk memperkuat hubungan
bilateral. "Abbas akan membahas hubungab bilateral dengan Raja Saudi dan
Putra Mahkota Saudi, serta memberitahu mereka tentang perkembangan
terakhir di Palestina," ungkap al-Agha, dikutip laman Al Araby.
Kunjungan Abbas ke Arab Saudi direncanakan hanya 24 jam sebelum diumumkan. Disebutkan bahwa Abbas akan mengunjungi Riyadh setelah bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Sharm el-Sheikh. Masih belum jelas apakah Arab Saudi atau Otoritas Palestina yang menginisiasi kunjungan Abbas ke Riyadh.
Selain membahas hubungan bilateral, pertemuan Abbas dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman kemungkinan akan mendiskusikan pula tentang perjalanan rahasia selama empat hari yang dilakukan oleh penasihat senior Amerika Serikat (AS) Jared Kushner dan utusan Timur Tengah Presiden Trump Jason Greenblatt pekan lalu.
Perjalanan Kushner dan Greenblatt merupakan langkah terakhir dalam upaya pejabat AS untuk melanjutkan diskusi dengan mitra regional mengenai proses perdamaian Timur Tengah. Arab Saudi sendiri saat ini sedang mengalami pergolakan setelah 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri ditahan karena kasus korupsi.
Penahanan tersebut dilakukan setelah Raja Salman membentuk komite antikorupsi yang dikepalai oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman. Banyak analis menilai bahwa penangkapan para pangeran dan menteri tersebut sebagai perebutan kekuasaan oleh Mohammed bin Salman.
Kunjungan Abbas ke Arab Saudi direncanakan hanya 24 jam sebelum diumumkan. Disebutkan bahwa Abbas akan mengunjungi Riyadh setelah bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Sharm el-Sheikh. Masih belum jelas apakah Arab Saudi atau Otoritas Palestina yang menginisiasi kunjungan Abbas ke Riyadh.
Selain membahas hubungan bilateral, pertemuan Abbas dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman kemungkinan akan mendiskusikan pula tentang perjalanan rahasia selama empat hari yang dilakukan oleh penasihat senior Amerika Serikat (AS) Jared Kushner dan utusan Timur Tengah Presiden Trump Jason Greenblatt pekan lalu.
Perjalanan Kushner dan Greenblatt merupakan langkah terakhir dalam upaya pejabat AS untuk melanjutkan diskusi dengan mitra regional mengenai proses perdamaian Timur Tengah. Arab Saudi sendiri saat ini sedang mengalami pergolakan setelah 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri ditahan karena kasus korupsi.
Penahanan tersebut dilakukan setelah Raja Salman membentuk komite antikorupsi yang dikepalai oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman. Banyak analis menilai bahwa penangkapan para pangeran dan menteri tersebut sebagai perebutan kekuasaan oleh Mohammed bin Salman.
Credit REPUBLIKA.CO.ID