TOKYO
- Jepang memperingatkan bahwa ancaman akut program senjata Korea Utara
(Korut) dengan serangkaian uji coba rudal dan nuklir akan terus
berlanjut. Meski bertentangan dengan sanksi PBB, hal itu menunjukkan
kemajuan teknologi negara tertutup tersebut.
Kementerian Pertahanan Jepang meluncurkan buku putih pertahanan tahunan Jepang yang dirilis setelah Korut menembakkan dua rudal balistik antar benua (ICBM) bulan lalu. Rudal tersebut mendarat di pantai barat Jepang.
"Sejak tahun lalu, ketika menerapkan secara paksa dua uji coba nuklir dan lebih dari 20 rudal balistik diluncurkan, ancaman keamanan telah memasuki tahap baru," kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam dokumen setebal 563 halaman tersebut.
"Bisa dibayangkan bahwa program senjata nuklir Korut sudah cukup maju dan ada kemungkinan bahwa Korut telah mencapai miniaturisasi senjata nuklir dan telah mengakuisisi hulu ledak nuklir," katanya lagi seperti dinukil dari Reuters, Selasa (8/8/2017).
Uji ICBM terbaru Korut menunjukkan bahwa Pyongyang sekarang dapat menjangkau sebagian besar daratan Amerika Serikat (AS). Ancaman yang telah berkembang itu mendorong pemerintah di kota-kota Jepang untuk mengadakan latihan evakuasi jika terjadi serangan rudal, dan mendorong permintaan untuk membangun tempat perlindungan serangan nuklir.
Buku putih tersebut mengatakan bahwa rudal yang diluncurkan sulit dicegat.
Dengan Korut yang terus maju dengan uji coba rudal, sekelompok anggota parlemen partai berkuasa yang dipimpin oleh Itunori Onodera, mendesak Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mempertimbangkan memperoleh kemampuan untuk mencapai basis musuh.
Jika disadari, akan menjadi perubahan drastis dalam postur pertahanan Jepang. Sejauh ini, Tokyo menghindari langkah kontroversial dan mahal untuk mengakuisisi pembom atau rudal jelajah dengan jangkauan yang cukup untuk menyerang negara lain.
Kementerian Pertahanan Jepang meluncurkan buku putih pertahanan tahunan Jepang yang dirilis setelah Korut menembakkan dua rudal balistik antar benua (ICBM) bulan lalu. Rudal tersebut mendarat di pantai barat Jepang.
"Sejak tahun lalu, ketika menerapkan secara paksa dua uji coba nuklir dan lebih dari 20 rudal balistik diluncurkan, ancaman keamanan telah memasuki tahap baru," kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam dokumen setebal 563 halaman tersebut.
"Bisa dibayangkan bahwa program senjata nuklir Korut sudah cukup maju dan ada kemungkinan bahwa Korut telah mencapai miniaturisasi senjata nuklir dan telah mengakuisisi hulu ledak nuklir," katanya lagi seperti dinukil dari Reuters, Selasa (8/8/2017).
Uji ICBM terbaru Korut menunjukkan bahwa Pyongyang sekarang dapat menjangkau sebagian besar daratan Amerika Serikat (AS). Ancaman yang telah berkembang itu mendorong pemerintah di kota-kota Jepang untuk mengadakan latihan evakuasi jika terjadi serangan rudal, dan mendorong permintaan untuk membangun tempat perlindungan serangan nuklir.
Buku putih tersebut mengatakan bahwa rudal yang diluncurkan sulit dicegat.
Dengan Korut yang terus maju dengan uji coba rudal, sekelompok anggota parlemen partai berkuasa yang dipimpin oleh Itunori Onodera, mendesak Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mempertimbangkan memperoleh kemampuan untuk mencapai basis musuh.
Jika disadari, akan menjadi perubahan drastis dalam postur pertahanan Jepang. Sejauh ini, Tokyo menghindari langkah kontroversial dan mahal untuk mengakuisisi pembom atau rudal jelajah dengan jangkauan yang cukup untuk menyerang negara lain.
Credit sindonews.com