Sejumlah dubes Korut untuk negara kunci seperti China, PBB, dan Rusia dilaporkan hadir dalam rapat tersebut. (REUTERS/KCNA)
Jakarta, CB --
Pejabat Korea Selatan melaporkan bahwa sejumlah duta besar Korea
Utara di luar negeri telah kembali ke Pyongyang untuk menggelar sebuah
rapat gabungan pada awal pekan ini.
Pertemuan itu diselenggarakan di tengah silih ancam perang antara Korut dan Amerika Serikat yang kian memanas dan puncaknya ketika rezim Kim Jong-un mengancam akan menyerang Guam, salah satu wilayah Amerika Serikat di Pasifik.
"Korut nampaknya menggelar sebuah pertemuan dengan kepala misi diplomatiknya di negara asing dengan memanggil para dubes itu kembali ke Pyongyang," ucap seorang pejabat Korsel yang tak diungkap identitasnya, Selasa (15/8).
Melansir Yonhap, jumlah dubes yang berpartisipasi dalam pertemuan itu tidak diketahui secara pasti.
Pertemuan itu diselenggarakan di tengah silih ancam perang antara Korut dan Amerika Serikat yang kian memanas dan puncaknya ketika rezim Kim Jong-un mengancam akan menyerang Guam, salah satu wilayah Amerika Serikat di Pasifik.
"Korut nampaknya menggelar sebuah pertemuan dengan kepala misi diplomatiknya di negara asing dengan memanggil para dubes itu kembali ke Pyongyang," ucap seorang pejabat Korsel yang tak diungkap identitasnya, Selasa (15/8).
Melansir Yonhap, jumlah dubes yang berpartisipasi dalam pertemuan itu tidak diketahui secara pasti.
Namun, sejumlah kepala misi diplomatik Korut di negara-negara kunci seperti Dubes Korut untuk China Ji Jae-ryong, Dubes Korut untuk PBB Kim Hyong-jun, dan Dubes Korut untuk Rusia Kim Hyong-jun dilaporkan hadir dalam acara tersebut.
Beberapa pihak menganggap pertemuan tersebut dilakukan guna mendiskusikan situasi internasional yang kian mengisolasi Korut, khususnya setelah Pyongyang menggencarkan pengembangan program dan nuklirnya.
Pertemuan itu pun dianggap mungkin dilakukan untuk mempersiapkan recana terbaru provokasi militer Korut, seperti uji coba nuklir atau peluncuran rudal.
Para
diplomat tertinggi Korea untuk negara penting dipanggil ke Pyongyang
untuk membicarakan strategi menghadapi situasi yang semakin memanas.
(KCNA/via REUTERS)
|
Namun, juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Baek Tae-hyun, mengatakan pertemuan tersebut mungkin hanya sebuah acara rutin para dubes Korut di negaranya.
"Sebab, Korut terakhir kali mengadakan pertemuan para dubesnya yang ke-43 pada Juli 2015 lalu. Dan tampaknya pertemuan awal pekan ini ditujukan untuk acara yang sama," papar Baek.
Credit cnnindonesia.com