WASHINGTON
- Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah meningkatkan kehadirannya di
kawasan Asia-Pasifik dengan mengerahkan kembali sebuah kapal induk
nuklir ke kawasan itu.
Angkatan Laut AS mengirimkan kapal induk bertenaga nuklir, John C. Stennis, ke sebelah barat Samudera Pasifik.
Pengiriman kapal induk ini tampaknya ditujukan untuk meningkatkan kehadiran militer AS di kawasan Asia Pasifik seperti disitir dari Sputniknews, Selasa (19/1/2016). Pengiriman kapal induk bertenaga nuklir ini hanya berselang beberapa bulan setelah kapal perang nuklir AS lainnya, USS Ronald Reagen, berlabuh di pelabuhan Yokosuka, Jepang, beberapa waktu lalu.
USS John C. Stennis berangkat dari pangkalannya di Bremerton pada 15 Januari untuk ditempatkan di bagian barat Samudera Pasifik. Kapal ini akan menjalankan misi selama 7 bulan di wilayah yang kerap bergolak akibat tes nuklir Korea Utara dan kebuntuan sengketa Laut China Selatan.
Saat ini, Washington dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengirimkan kapal induk Ronald Reagen ke Semenanjung Korea. Kapal perang yang mampu membawa 80 pesawat tempur dan sekitar 5.400 pelaut ini sempat berpartisipasi dalam latihan perang gabungan AS-Korea Selatan pada Oktober 2015 lalu.
Angkatan Laut AS mengirimkan kapal induk bertenaga nuklir, John C. Stennis, ke sebelah barat Samudera Pasifik.
Pengiriman kapal induk ini tampaknya ditujukan untuk meningkatkan kehadiran militer AS di kawasan Asia Pasifik seperti disitir dari Sputniknews, Selasa (19/1/2016). Pengiriman kapal induk bertenaga nuklir ini hanya berselang beberapa bulan setelah kapal perang nuklir AS lainnya, USS Ronald Reagen, berlabuh di pelabuhan Yokosuka, Jepang, beberapa waktu lalu.
USS John C. Stennis berangkat dari pangkalannya di Bremerton pada 15 Januari untuk ditempatkan di bagian barat Samudera Pasifik. Kapal ini akan menjalankan misi selama 7 bulan di wilayah yang kerap bergolak akibat tes nuklir Korea Utara dan kebuntuan sengketa Laut China Selatan.
Saat ini, Washington dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengirimkan kapal induk Ronald Reagen ke Semenanjung Korea. Kapal perang yang mampu membawa 80 pesawat tempur dan sekitar 5.400 pelaut ini sempat berpartisipasi dalam latihan perang gabungan AS-Korea Selatan pada Oktober 2015 lalu.
Credit Sindonews