LONDON – Veteran perang berkumpul di Downing
Street, London, Inggris, untuk melakukan aksi protes dengan membuang
medali penghargaannya. Tindakan itu sebagai bentuk ketidaksetujuan
mereka atas aksi Inggris yang ikut menyerang Suriah.
Dilaporkan, para veteran yang turut berjuang di Perang Teluk I dan II Afghanistan serta Libya tersebut membuang medalinya ke aspal di depan rumah Perdana Menteri Inggris David Cameron.
“Sebagai bentuk protes keputusan Inggris untuk mengebom Suriah. Saya menyerahkan medali yang diserahkan kepada saya karena ikut perang sebelumnya di Timur Tengah,” kata Daniel Lenham, veteran Angkatan Udara Inggris dari 2002–2014, sebagaimana dilansir Mirror, Rabu (9/12/2015).
“Invasi, okupasi, dan serangan ini telah menyebabkan kehancuran, membunuh ribuan nyawa, dan berakhir dengan hancurnya masyarakat. Mengebom suatu wilayah bukanlah sebuah solusi, dan sudah saatnya ini dihentikan,” tambah dia.
Lenham dan tiga veteran lain dari Veteran fo Peace UK melakukan protes dengan cara melemparkan medalinya, dan disampaikan bukan hanya tidak setuju dengan serangan bom yang dilakukan Inggris, mereka cenderung merasa jijik dengan hal itu.
Dilaporkan, para veteran yang turut berjuang di Perang Teluk I dan II Afghanistan serta Libya tersebut membuang medalinya ke aspal di depan rumah Perdana Menteri Inggris David Cameron.
“Sebagai bentuk protes keputusan Inggris untuk mengebom Suriah. Saya menyerahkan medali yang diserahkan kepada saya karena ikut perang sebelumnya di Timur Tengah,” kata Daniel Lenham, veteran Angkatan Udara Inggris dari 2002–2014, sebagaimana dilansir Mirror, Rabu (9/12/2015).
“Invasi, okupasi, dan serangan ini telah menyebabkan kehancuran, membunuh ribuan nyawa, dan berakhir dengan hancurnya masyarakat. Mengebom suatu wilayah bukanlah sebuah solusi, dan sudah saatnya ini dihentikan,” tambah dia.
Lenham dan tiga veteran lain dari Veteran fo Peace UK melakukan protes dengan cara melemparkan medalinya, dan disampaikan bukan hanya tidak setuju dengan serangan bom yang dilakukan Inggris, mereka cenderung merasa jijik dengan hal itu.
Credit Okezone