Kamis, 10 Desember 2015

PM Rusia: Kami Memutuskan Tidak Umumkan Perang

PM Rusia Dmitry Medvedev. (Foto: Reuters)
PM Rusia Dmitry Medvedev. (Foto: Reuters)

MOSKOW – Ditembak jatuhnya pesawat pengebom Sukhoi Su-24 milik Rusia merupakan alasan yang cukup kuat untuk mendeklarasikan perang terhadap Turki. Namun, Negeri Beruang Merah memutuskan untuk tidak melakukannya. Demikian diungkapkan Perdana Menteri (PM) Rusia Dmitry Medvedev dalam sebuah wawancara televisi.
“Apa yang negara-negara pada abad 20 akan lakukan dalam situasi serupa? Perang dimulai,” kata Medvedev merujuk pada ditembak jatuhnya pesawat militer mereka oleh jet tempur Turki bulan lalu. Situasi tersebut, menurut mantan Presiden Rusia itu, merupakan sebuah casus belli, alasan untuk mengumumkan perang.
“Itu adalah serangan langsung di wilayah negara lain. Dalam situasi sekarang perang adalah hal terburuk yang dapat terjadi. Karena itulah kami mengambil keputusan untuk tidak memberikan jawaban simetris atas apa yang diperbuat Turki,” lanjutnya, sebagaimana dilansir Russia Today, Rabu (9/12/2015).
Meski begitu, Medvedev menegaskan bahwa Turki tetap harus bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan. Dia mengatakan, akibat itulah negaranya memberlakukan sanksi ekonomi dan sanksi lainnya terhadap Turki.
“Karena alasan itulah dan demi keselamatan warga kami keputusan yang relevan diambil,” ujarnya.
Pasca-insiden tersebut, Turki bersikeras bahwa tindakan yang diambil saat itu benar dan menolak untuk meminta maaf atas peristiwa tersebut. Akibatnya, hubungan kedua negara saat ini berada dalam titik terendah dengan diberlakukannya berbagai sanksi oleh Rusia serta pernyataan Presiden Putin yang menuduh Turki melakukan perdagangan dengan ISIS.


Credit  Okezone