Selasa, 08 Desember 2015

Sejumlah Kutipan Penting dari Pidato Obama tentang Terorisme


 
REUTERS/KEVIN LAMARQUE Barack Obama
 
WASHINGTON, CB — Presiden Barack Obama, Minggu (6/12/2015) malam waktu setempat, berusaha menenangkan bangsa Amerika yang terguncang oleh penembakan di California pekan lalu. Obama berpidato di televisi terkait ancaman yang dimunculkan kelompok ISIS.

Berikut adalah sejumlah kutipan penting pidato Obama dari Oval Office. Ini merupakan pidato ketiganya dari tempat yang sama sejak ia berkuasa.

Kami akan hancurkan ISIS

"Saya tahu bahwa setelah begitu banyak perang, banyak orang Amerika yang bertanya apakah kita menghadapi sebuah kanker yang belum ada obatnya. Ancaman terorisme itu nyata, tetapi kita akan mengatasinya."

"Kita akan menghancurkan ISIS dan organisasi lain yang mencoba untuk menyakiti kita. Militer kita akan terus memburu komplotan teroris di negara mana pun jika memang diperlukan."

Aksi teror

"Pasangan muda Muslim yang melancarkan serangan di California telah terjerumus ke jalur gelap radikalisasi, mengikuti tafsiran yang menyimpang tentang Islam yang menyerukan perang melawan Amerika dan Barat. Mereka telah menimbun senapan serbu, amunisi, dan bom pipa. Jadi, ini adalah sebuah aksi terorisme."

Tak ada konspirasi yang lebih luas

"Sejauh ini, kami tidak punya bukti bahwa para pembunuh (di California) itu telah diarahkan oleh sebuah organisasi teroris di luar negeri atau bahwa mereka merupakan bagian dari konspirasi yang lebih luas di dalam negeri."

Bukan perang melawan Islam

"ISIS tidak mewakili Islam. Mereka adalah para preman dan pembunuh. Bagian dari sebuah kultus kematian."

"Kita jangan sampai melawan satu sama lain dengan membiarkan pertempuran ini didefinisikan sebagai perang antara Amerika dan Islam. Justru itulah yang diinginkan kelompok-kelompok seperti ISIS. Jika kita mau berhasil mengalahkan terorisme, kita harus memasukkan komunitas Muslim sebagai salah satu sekutu terkuat kita ketimbang menyingkirkan mereka dengan kecurigaan dan kebencian."

Kaum Muslim harus menentang ekstremisme

"Sebuah ideologi ekstremis telah menyebar dalam beberapa komunitas Muslim. Ini merupakan masalah nyata yang kaum Muslim harus hadapi tanpa banyak alasan."

"Para pemimpin Muslim di dalam negeri dan di seluruh dunia harus terus bekerja bersama kami untuk secara menyakinkan dan tegas menolak ideologi kebencian yang kelompok-kelompok seperti ISIS dan Al Qaeda promosikan, untuk berbicara menentang tidak hanya tindak kekerasan, tetapi juga interpretasi-interpretasi terkait Islam yang tidak sesuai dengan nilai-nilai toleransi beragama, saling menghormati, dan martabat manusia."

Amerika harus melawan diskriminasi

"Sama seperti tanggung jawab umat Islam di seluruh dunia untuk membasmi ide sesat yang mengarah ke radikalisasi, adalah tanggung jawab semua orang Amerika, dari keyakinan mana pun, untuk menolak diskriminasi.

Mendesak kontrol senjata

"Kongres harus bertindak untuk memastikan bahwa tidak seorang pun yang berada dalam daftar orang yang tidak diizinkan bepergian dengan pesawat terbang dapat membeli senjata. Apakah yang dapat menjadi argumen untuk memungkinkan tersangka teroris membeli senjata semi-otomatis? Ini adalah masalah keamanan nasional. Kita juga perlu mempersulit orang untuk membeli senapan serbu seperti yang yang digunakan di San Bernardino."

Menggunakan teknologi tinggi

"Strategi melawan ISIS dirancang dan didukung oleh komandan militer dan ahli kontraterorisme kita bersama dengan 65 negara yang telah bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika. Kami senantiasa memeriksa strategi kami guna menentukan langkah-langkah tambahan yang diperlukan agar pekerjaan dapat dilakukan. Karena itulah mengapa saya akan mendesak para pemimpin perusahaan teknologi tinggi dan penegakan hukum untuk mempersulit teroris menggunakan teknologi untuk melarikan diri dari proses peradilan."

Kesampingkan perang darat

"Kita tidak harus ditarik lagi ke perang darat yang panjang dan mahal di Irak dan Suriah. Itulah yang kelompok-kelompok seperti ISIS inginkan. Mereka tahu, mereka tidak bisa mengalahkan kita di medan perang ... tetapi mereka juga tahu bahwa jika kita menduduki sebuah negara asing, mereka dapat mempertahankan pemberontakannya selama bertahun-tahun, membunuh ribuan tentara kita dan menguras sumber daya, dan menggunakan kehadiran kita untuk menarik para anggota baru."



Credit  KOMPAS.com