Foto diambil oleh robot pada April
2015, menunjukkan bagian dalam pembangkit nomor 1 di PLTN milik TEPCO
di Fukushima, Jepang. (TEPCO/Handout via Reuters)
Uji coba atas ratusan sampel di Samudera Pasifik menegaskan bahwa pembangkit nuklir Fukushima di Jepang terus membocorkan isotop radioaktif bahkan empat tahun setelah bencana terjadi, kata Ken Buesseler dari Woods Hole Oceonographic Institution.
Isotop lain, cesium-137, warisan radioaktif dari tes senjata nuklir yang dilakukan dari tahun 1950 hingga 1970-an, ditemukan pada tingkat rendah di hampir setiap sampel air laut yang diuji oleh Woods Hole, sebuah lembaga penelitian nirlaba.
"Terlepas dari kenyataan bahwa tingkat kontaminasi di pinggir pantai kami tetap jauh di bawah batas keselamatan yang ditetapkan pemerintah bagi kesehatan manusia atau kehidupan laut, nilai-nilainya yang berubah menggarisbawahi kebutuhan untuk memantau lebih dekat tingkat kontaminasi di Pasifik," kata Buesseler lewat email.
Pada Maret 2011, sebuah gempa bumi besar memicu tsunami melanda pembangkit nuklir Fukushima, 209 kilo meter timur laut dari Tokyo, menyebabkan kebocoran nuklir dan memaksa lebih dari 160 ribu warga lokal mengungsi ke kota-kota terdekat. Ini adalah bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl pada 1986.
Tahun lalu, Woods Hole melaporkan radiasi terdeteksi dari sekitar 160 km di lepas pantai California Utara, dan pada April radiasi ditemukan di lepas pantai Kanada.
Temuan ini juga mengonfirmasi bahwa penyebaran radiasi ke perairan Amerika Utara tidak terisolasi untuk beberapa lokasi, tetapi dapat dideteksi di sepanjang bentangan lepas pantai lebih dari 1.600 kilo meter.
Credit CNN Indonesia