Kamis, 03 Desember 2015

Hari Ini, PBB Resmikan Hari Bangunan Dunia


 
www.shutterstock.com Ilustrasi
 
CB - Pertemuan multinasional tahunan untuk mengatasi perubahan iklim telah dimulai pada hari Senin lalu (30/11/2015) di Paris dengan tujuan menstabilkan gas rumah kaca.

Dalam dua minggu ke depan pada Conference of Parties (COP21) ke-21, yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 150 pemimpin dunia akan bertemu untuk membahas komitmen membatasi suhu atmosfer rata-rata menjadi 2 derajat celcius di atas tingkat pra-industri.
Bangunan, dalam konstruksi dan pengoperasiannya, berkontribusi 30 persen terhadap emisi karbon dioksida dunia sekaligus terbesar untuk perubahan iklim.
Mengingat dampak industri terhadap lingkungan dan peluang untuk mendukung ketahanan dan mengurangi permintaan energi di seluruh dunia, PBB mencanangkan "Buildings Day" atau Hari Bangunan pertama kalinya yang jatuh pada hari ini, Kamis, 3 Desember.
Acara yang cukup panjang ini akan melibatkan presentasi, panel, dan pidato kebijakan publik dan solusi keuangan untuk mengurangi emisi karbon dalam sektor terkait.
Harapannya, hasil dari acara ini bisa menyelaraskan inisiatif, organisasi, kemitraan, dan program untuk mencapai skala yang lebih besar serta mempercepat tindakan.
Kemarin, (2/12/2015), AIA merilis sebuah naskah permasalahan tentang pelaksanaan kebijakan serta program penanganan konservasi dan penggunaan energi terbarukan.
Tujuan akhirnya adalah pengurangan karbon yang dihasilkan dari pembicaraan COP21.
Naskah yang berjudul "Reducing the Carbon Footprint of the Built Environment: A Roadmap for Action After COP21" ini adalah berupa panggilan untuk insentif pajak, kode bangunan, dan sistem rating untuk mendorong efisiensi energi di gedung-gedung baru, dan menguraikan peluang pasar dalam retrofit dari struktur yang ada.
AIA juga mendesak partisipasi dalam tantangan program lainnya seperti 2030 Commitmet dan Tantangan Membangun yang Lebih Baik oleh Departemen Energi.
"Kami melihat ini sebagai panggilan untuk bertindak bagi arsitek untuk mengatasi masalah adaptasi iklim dalam praktek mereka. Arsitek menyambut pembicaraan COP21 sebagai cara untuk memastikan peran pembangunan dalam keberlanjutan berada di garis depan dalam pikiran para delegasi," Presiden AIA Elizabeth Chu Richter.
Undang-undang yang berdampak perubahan iklim bisa mencapai legislasi Amerika Serikat pekan ini.
Para delegasi mempersiapkan diri untuk memberikan suara pada RUU yang mencabut Pasal 433 dari Energy Independence and Security Act (EISA), yang menetapkan target untuk mencapai netralitas karbon dalam bangunan federal pada tahun 2030.
Pemblokiran pencabutan tersebut telah menjadi salah satu tujuan legislatif kunci AIA tahun ini.
Pemerintahan Presiden Obama telah berjanji untuk memveto RUU jika disahkan oleh Kongres.
"Karena akan merusak inisiatif yang telah dirancang untuk memodernisasi infrastruktur energi bangsa dan meningkatkan efisiensi energi kita," kata pernyataan dari Gedung Putih.


Credit KOMPAS.com