Jumat, 18 Desember 2015

Prancis dan Rusia akan bahas penumpasan ISIS


Prancis dan Rusia akan bahas penumpasan ISIS
Kombinasi foto diambol dari rekaman video yang disiarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Kamis (1/10), menunjukkan jet Rusia mengenai target di Suriah yang menurut pemerintah Kremlin termasuk organisasi militer terkenal dan tidak hanya ISIS. (REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout)
 
Paris (CB) - Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, akan mengunjungi Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Rusia pada Minggu dan Senin, menggalang upaya menumpas ISIS, kata pernyataan kantornya.

"Pada 20 dan 21 Desember, Le Drian akan ke Rusia untuk membahas kerja sama dalam memerangi Daesh (bahasa Arab untuk ISIS, di Laut Mediterania timur)," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Pierre Bayle, dalam jumpa pers pada Kamis.

"Kunjungan itu adalah bagian dari upaya internasional untuk memperkuat persekutuan melawan Daesh," tambahnya.

Setelah serangan mematikan pada bulan lalu di Paris dan pesawat Rusia jatuh di Mesir pada Oktober, yang diakui dilakukan ISIS, Presiden Prancis, Francois Hollande, dan rekan Rusia-nya, Vladimir Putin, sepakat menjalin kerja sama, yang belum pernah terjadi, pasukan mereka di Suriah dalam pertempuran melawan pegaris keras itu.

Sejauh ini, koordinasi masih simbolik, terlihat dari gerakan di lapangan.

Rusia melakukan serangan udara di negara bergolak tersebut atas perintah Presiden Bashar al-Assad sejak akhir September, sementara sekutu pimpinan AS, termasuk Prancis di dalamnya sebagai anggota, melakukan operasi militer dalam menyasar kelompok ISIS alias NIIS.

Moskow mendesak operasi militer di Suriah bertujuan menghancurkan pegaris keras IS dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya di negara yang dilanda perang.

Putin mengatakan Rusia memberikan dukungan udara untuk beberapa kelompok oposisi bersenjata yang memerangi kelompok ISIS.

Ia tidak merujuk secara khas kelompok pemberontak tersebut.

Credit ANTARA News