BANGKOK – Kepolisian Thailand menangkap 10
simpatisan ISIS asal Suriah yang berkeliaran di Negeri Gajah Putih.
Sebelumnya, diketahui penangkapan itu berkat info dan dokumen intelijen
dari Rusia.
10 militan ISIS itu dipercaya bakal menjalankan aksi teror di beberapa tempat di Thailand, sebut saja Pattaya, Phuket, serta Ibu Kota Thailand – Bangkok.
Dalam info dan dokumen berbahasa Thailand yang diterima kepolisian setempat, 10 militan ISIS itu sudah berada di Thailand sejak medio Oktober silam.
Dalam dokumen itu juga disebutkan bahwa Kepolisian Thailand, mesti memperketat penjagaan keamanan di Bangkok, serta sejumlah destinasi wisata turis mancanegara.
Namun siapa sangka, ternyata dokumen tertanggal 27 November itu bocor di media sosial sejak Kamis, 3 Desember 2015 kemarin. Beruntung, bocornya dokumen itu tetap tak menggagalkan penangkapan 10 militan ISIS di Thailand.
“Dokumen itu (yang beredar di media sosial) benar adanya. Kami menerimanya dari agen khusus,” ungkap seorang Polisi Thailand yang enggan disebutkan identitasnya, disitat Reuters, Jumat (4/12/2015).
“Sekarang saya harus mengurus persoalan ini (bocornya dokumen intelijen Rusia). Komunikasi aslinya merupakan kata-kata dari mulut ke mulut antara polisi Rusia dan Thailand. Saya tidak tahu bagaimana dokumen itu bocor,” tambahnya.
10 militan ISIS itu dipercaya bakal menjalankan aksi teror di beberapa tempat di Thailand, sebut saja Pattaya, Phuket, serta Ibu Kota Thailand – Bangkok.
Dalam info dan dokumen berbahasa Thailand yang diterima kepolisian setempat, 10 militan ISIS itu sudah berada di Thailand sejak medio Oktober silam.
Dalam dokumen itu juga disebutkan bahwa Kepolisian Thailand, mesti memperketat penjagaan keamanan di Bangkok, serta sejumlah destinasi wisata turis mancanegara.
Namun siapa sangka, ternyata dokumen tertanggal 27 November itu bocor di media sosial sejak Kamis, 3 Desember 2015 kemarin. Beruntung, bocornya dokumen itu tetap tak menggagalkan penangkapan 10 militan ISIS di Thailand.
“Dokumen itu (yang beredar di media sosial) benar adanya. Kami menerimanya dari agen khusus,” ungkap seorang Polisi Thailand yang enggan disebutkan identitasnya, disitat Reuters, Jumat (4/12/2015).
“Sekarang saya harus mengurus persoalan ini (bocornya dokumen intelijen Rusia). Komunikasi aslinya merupakan kata-kata dari mulut ke mulut antara polisi Rusia dan Thailand. Saya tidak tahu bagaimana dokumen itu bocor,” tambahnya.
Credit Okezone