Terjadi lonjakan 74 persen pelanggaran anti-Yahudi tahun lalu.
CB,
PRANCIS – Menteri Imigrasi Israel, Yoav Gallant mengimbau warga Yahudi
yang berada di Prancis untuk "pulang" ke Israel. Hal itu disampaikan
menyusul terjadinya vandalisme anti-Semit di sebuah pemakaman
orang-orang Yahudi di Prancis timur.
"Penodaan
pemakaman Yahudi di Prancis memunculkan gambaran masa-masa kelam dalam
sejarah orang-orang Yahudi," kata Gallant dalam sebuah pernyataan, Rabu
(20/2) seperti dikutip dari
Aljazeera.
Ia
menegaskan dirinya mengutuk sikap anti-Semit tersebut. "Pekan lalu,
saya mengunjungi komunitas Yahudi di Paris yang berada di bawah serangan
anti-Semit dan dalam proses asimilasi. Saya dengan tegas mengutuk
anti-Semitisme di Prancis dan memanggil orang-orang Yahudi (untuk)
pulang, berimigrasi ke Israel," paparnya.
Sebelumnya,
sekitar 80 kuburan di pemakaman Yahudi di Desa Quatzenheim, ditemukan
dalam keadaan dicoret-coret oleh orang tidak dikenal.
Hal senada juga disampaikan kepala keamanan setempat, Jean-Luc Marx yang mengutuk gerakan anti-Semit.
"Dalam
kemungkinan terbesar, terminologi anti-Semit yang mengerikan ini dan
mengirimkan dukungan penuh kepada komunitas Yahudi yang kembali menjadi
sasaran," ujar Jean-Luc Marx.
Pada 2018 lalu, polisi Prancis mencatat terjadi lonjakan sebesar 74 persen terhadap pelanggaran anti-Yahudi yang dilaporkan.
Hal ini menyebabkan kekhawatiran di negara yang merupakan rumah bagi populasi terbesar Yahudi di Eropa.
Di tahun yang sama, menurut data Kementerian Gallant, sebanyak 2.679 orang Yahudi dari Prancis berimigrasi ke Israel.
"Hal
itu tidak berhenti, kejutan demi kejutan terus terjadi," kata Kepala
Regional Lembaga Yahudi Utama Prancis, Maurice Dahan, setelah kejadian
di Alsace.
Rencananya akan dilakukan demonstrasi di
Paris dan kota-kota sekitarnya pada hari Selasa. Tujuannya untuk
mengecam gejolak anti-Semit dalam beberapa pekan terakhir.
Para
politisi pun mendesak partisipasi besar-besaran setelah seorang penulis
Prancis terkemuka menjadi sasaran serangan anti-Semit oleh seorang
pengunjuk rasa di Paris, Sabtu (16/2).