Pengunduran diri dapat berlaku setelah Presiden Iran, Hassan Rouhani menerimanya.
CB, TEHERAN
– Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, yang merupakan
negosiator utama dalam perjanjian nuklir 2015, mengumumkan pengunduran
dirinya di Instagram pada Senin (25/2).
Pengunduran diri dapat berlaku setelah Presiden Iran, Hassan Rouhani menerimanya.
"Saya
minta maaf atas ketidakmampuan saya untuk terus melayani dan untuk
semua kekurangan selama masa jabatan saya," kata Zarif dalam pesan yang
diposting di akun Instagram yang terverifikasi, dilansir dari laman
Channel News Asia, Selasa (26/2).
Zarif berterima kasih kepada Iran, dan para pejabat terhormat atas dukungan mereka dalam 67 bulan terakhir.
Pengunduran
diri diplomat Iran dikonfirmasi oleh sumber informasi, namun kepala
staf Rouhani membantah laporan bahwa presiden telah menerima pengunduran
diri Zarif dalam sebuah postingan Twitter.
Pengunduran diri itu terjadi beberapa jam setelah kunjungan mendadak Presiden Suriah, Bashar Al-Assad ke Teheran.
Namun, menurut Kantor Berita
ISNA, Zarif tidak hadir pada pertemuan Assad dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamanei dan, Rouhani.
Anggota parlemen terkemuka segera meminta Rouhani untuk tidak menerima pengunduran diri.
"Tidak
diragukan bahwa rakyat Iran, pemerintah dan negara tidak akan mendapat
manfaat dari pengunduran diri ini," kata Mostafa Kavakebian, seorang
anggota parlemen reformis.
Kepala komisi keamanan
nasional, dan kebijakan luar negeri berpengaruh parlemen mengatakan,
perjalanan yang direncanakan ke Jenewa dengan Zarif pada Senin sore,
telah dibatalkan pada menit terakhir tanpa penjelasan lebih lanjut.