AS tak mau mengakui pemerintahan Nicolas Maduro.
CB,
JENEWA -- Wakil tetap AS untuk Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa,
Swiss, pada Rabu (27/2) menampik seruan menteri luar negeri Venezuela
bagi suatu dialog. Trump bahkan sedang mempersiapkan diri bertemu dengan
pemimpin oposisi.
"Presiden
(AS Donald) Trump mempersiapkan diri untuk bertemu dengan presiden
Venezuela yang sah, yaitu (Juan) Guaido," kata Robert Wood, saat
berbicara dalam satu taklimat.
Wood menegaskan, Washington
memandang pemerintahan Maduro tak bisa diterima. Untuk itu, AS tak akan
mengakui Maduro yang kembali terpilih pada pilpres beberapa waktu lalu.
Pada
Rabu pagi, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza, mempertanyakan
keengganan oposisi untuk bertemu dengan pemerintah Maduro. "Mengapa
mereka tak bisa bertemu sehingga mereka bisa berusaha menemukan dasar
yang sama dan menghilangkan perbedaan," ujarnya.
Guaido
yang menjadi ketua parlemen mengumumkan diri sebagai penjabat Presiden
pada 23 Januari. Ia menganggap Maduro terpilih karena mencurangi pemilu.
Guaido diakui oleh Amerika Serikat, Australia, Kanada,
Kolombia, Peru, Ekuador, Paraguay, Brasil, Cile, Panama, Argentina, dan
Kosta Rika. Parlemen Eropa melakukan satu langkah di jalur yang sama.
Sementara
Turki, Rusia, Iran, Kuba, Cina dan Bolivia kembali menyampaikan
dukungan buat Maduro. Ketika berbicara mengenai situasi di Asia
Selatan, Wood mengatakan Washington khawatir mengenai ketegangan yang
meningkat antara India dan Pakistan dan secara seksama memantau situasi
tersebut.
"Mereka tidak berada dalam kondisi perang
saat ini. Mereka memiliki hubungan yang sulit. Yang penting ialah
berusaha mengurangi ketegangan. Itu lah yang semua negara di wilayah
tersebut dan kita semua akan berusaha lakukan," katanya.