New Delhi (CB) - Militer India harus mengambil langkah
untuk melindungi negara, kata menteri pemerintah setelah pesawat tempur
India menyerbu kamp yang diduga milik kelompok militan di Pakistan.
Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia Prakash Javadekar mengatakan bahwa Perdana Menteri Narendra Modi memberi kebebasan kepada militer untuk menanggapi serangan terhadap konvoi polisi paramiliter India di wilayah sengketa Kashmir pada 14 Februari.
Akibat insiden tersebut, hubungan antara India dan Pakistan memanas, demikian Reuters melaporkan.
Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia Prakash Javadekar mengatakan bahwa Perdana Menteri Narendra Modi memberi kebebasan kepada militer untuk menanggapi serangan terhadap konvoi polisi paramiliter India di wilayah sengketa Kashmir pada 14 Februari.
Akibat insiden tersebut, hubungan antara India dan Pakistan memanas, demikian Reuters melaporkan.
Pakistan meremehkan insiden pada Selasa, lantaran tidak menimbulkan
adanya korban jiwa. Pihaknya mengatakan sejumlah pesawat tempur India
"melepaskan hulu ledak" secara tergesa-gesa di wilayah hutan setelah
menyeberangi Garis Kontrol (LoC) Kashmir, yang menjadi perbatasan `de
facto` antara kedua negara.
"Ini merupakan langkah yang diperlukan untuk melindungi negara dan Perdana Menteri Narendra Modi memberikan kebebasan kepada pasukan bersenjata. Segenap rakyat India mendukung pasukan bersenjata," kata Javadekar.
"Ini merupakan langkah yang diperlukan untuk melindungi negara dan Perdana Menteri Narendra Modi memberikan kebebasan kepada pasukan bersenjata. Segenap rakyat India mendukung pasukan bersenjata," kata Javadekar.
Credit antaranews.com