Serangan udara India menargetkan kamp pelatihan Jaish-e-Mohammad.
CB,
JAMMU— Orang-orang India turun ke jalan-jalan untuk menyatakan
kegembiraan mereka di seluruh negeri pada Selasa (26/2) setelah
pemerintah menyatakan telah melancarkan serangan-serangan udara ke
wilayah Pakistan, menewaskan ratusan militan di satu kamp pelatihan.
Reaksi
tersebut mungkin satu isyarat dukungan bagi Perdana Menteri Narendra
Modi yang meningkat beberapa bulan sebelum pemilihan umum. Menurut
jajak-jajak pendapat rasa patriotime memiliki pengaruh besar daripada
kekhawatiran mengenai penghasilan rendah di sektor pertanian dan
pertumbuhan lapangan kerja yang lemah.
India
menyatakan jet-jet tempur menyerang satu kamp latihan Jaish-e-Mohammad
(JeM), kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom
bunuh diri pada 14 Februari yang membunuh sejumlah polisi para- militer
India di Kashmir, kawasan pegunungan yang juga diklaim Pakistan sebagai
negara tetangga.
"Sejumlah besar teroris Jaish-e-Mohammad" dibunuh, kata Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale.
Pakistan mengatakan tak ada korban tewas sama sekali.
Sementara
hasil-hasil dari serangan-serangan itu pada Selasa pagi diperdebatkan,
namun hal itu tidak menghentikan banyak orang di India meyakini versi
pemerintah mereka.
"Modi akhirnya melakukannya,"
kata Sandeep Sharma, pengemudi di kawasan Jammu, di perbatasan negara
bagian Jammu dan Kashmir, yang masuk wilayah India. "Banyak yang marah
terhadap Pakistan di sini."
Para pemimpin oposisi
India, banyak di antaranya bersatu menentang Partai Bharatiya Janata
(BJP yang berkuasa, mengucapkan selamat kepada Angkatan Udara India
walaupun mereka tidak memuji Modi.
"Saya hormati para pilot IAF," cuitan Rahul Gandhi, pemimpin Kongres oposisi utama India.
Di
sebuah desa 100 meter dari Garis Kendali (LoC) yang merupakan
perbatasan de facto dengan Pakistan, pria-pria berkumpul di sekitar satu
bunker bagi pasukan keamanan yang sedang dibangun dan meneriakan
slogan-slogan yang memuji India.
"Kami akan
merayakannya nanti malam," ujar seorang di antara para pria itu, "Kami
telah kehilangan begitu banyak desa-desa kami akibat serangan Pakistan."
Gempuran-gempuran
di sekitar LoC sering terjadi dalam beberapa tahun belakangan tetapi
penyusupan ke wilayah udara negara lain jarang.
Modi
mendapat tekanan untuk membalas sejak pengeboman bunuh diri dengan
menggunakan mobil di Pulwama, Kashmir, yang India tuduh didukung lembaga
intelijen Pakistan, dan ketegangan-ketegangan antara dua negara
tetangga pemilik senjata nuklir telah meningkat dalam beberapa hari
belakangan.