TEHERAN
- Komandan Angkatan Udara Garda Revolusi Iran (IRGC), Amir Ali
Hajizadeh mengatakan, Amerika Serikat (AS) gagal menyabotase program
rudal Iran, karena Teheran telah siap untuk mencegah tindakan semacam
itu.
Hajizadeh mengatakan bahwa Teheran telah memahami hal ini sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi tetap diam tentang hal itu. "Kami mengadopsi langkah-langkah khusus untuk menghadapinya," ucapnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (25/2).
Dia menuturkan, AS dan sekutunya pertama-tama mencoba mencegah pembuatan rudal, kemudian memblokir impor suku cadang dan mesin besar, mencegah impor papan kendali dan bagian-bagian kecil, kemudian menahan ekspor komponen elektronik kecil ke negara itu.
Hajizadeh mengatakan bahwa Teheran telah memahami hal ini sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi tetap diam tentang hal itu. "Kami mengadopsi langkah-langkah khusus untuk menghadapinya," ucapnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (25/2).
Dia menuturkan, AS dan sekutunya pertama-tama mencoba mencegah pembuatan rudal, kemudian memblokir impor suku cadang dan mesin besar, mencegah impor papan kendali dan bagian-bagian kecil, kemudian menahan ekspor komponen elektronik kecil ke negara itu.
Namun,
katanya, karena AS tidak dapat mengganggu proses pembuatan, Washington
dan sekutunya mencoba untuk menyabotnya. Tetapi, lanjut Hajizadeh mereka
telah gagal melakukan sesuatu sejauh ini karena Teheran telah bersiap
menghadapi hal ini, salah satu caranya adalah dengan melakukan produksi
dan pengembangan di bawah tanah.
"Menyimpan amunisi di terowongan bawah tanah telah diterapkan untuk pertama kalinya pada tahun 1984 dan kami telah menggunakan metode ini hingga hari ini untuk membangun dan menyimpan berbagai jenis rudal untuk melindungi pencapaian IRGC," tukasnya.
"Menyimpan amunisi di terowongan bawah tanah telah diterapkan untuk pertama kalinya pada tahun 1984 dan kami telah menggunakan metode ini hingga hari ini untuk membangun dan menyimpan berbagai jenis rudal untuk melindungi pencapaian IRGC," tukasnya.
Credit sindonews.com