AS bekukan aset empat gubernur negara bagian yang mendukung Maduro.
CB,
BOGOTA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru
terhadap Venezuela pada Senin (25/2). Sanksi itu dikenakan kepada empat
gubernur negara bagian Venezuela yang bersekutu dengan Presiden Nicolas
Maduro.
Departemen Keuangan AS memblokir semua aset yang dikontrol keempat
gubernur terkait di AS. Pengumuman sanksi itu dilakukan ketika Wakil
Presiden AS Mike Pence bertemu pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido.
Keduanya
mengadakan pertemuan dengan Lima Group, yakni sebuah blok negara-negara
dari Argentina hingga Kanada. Kelompok itu sengaja dibentuk untuk
menyelesaikan krisis politik dan ekonomi Venezuela.
Dalam
pertemuan itu, Pence kembali menegaskan dukungan AS untuk kepemimpinan
Guaido di Venezuela. Dukungan diberikan hingga kebebasan benar-benar
dipulihkan.
Dia pun mengulangi tawaran amnestinya bagi anggota pasukan bersenjata yang memberi dukungan bagi Guaido.
"Kami
menjelaskan kepada mereka bahwa kami mendukung seruan presiden
sementara (Guaido) untuk amnesti, pemerintah inklusif, masa depan
inklusif bagi anggota angkatan bersenjata yang telah meletakkan senjata
dan berdiri dengan pemerintahan Guaido," ucap Pence.
Dia
secara khusus meminta Uruguay dan Meksiko, yang condong berpihak kepada
pemerintahan Maduro agar mengalihkan dukungannya kepada Guaido dan
mendorongnya menjadi presiden sah. "Kami percaya tidak akan ada
penonton, tidak ada orang di sela-sela ini, terutama di belahan bumi
kita," ujarnya.
Pence pun meminta anggota Lima Group
membekukan aset perusahaan minyak nasional Venezuela, PDVSA. Dia
mengatakan bahwa dalam beberapa hari mendatang AS akan mengumumkan
kembali sanksi ekonomi yang lebih kuat terhadap pemerintahan Maduro.
"Kami
akan bekerja dengan Anda semua untuk menemukan setiap dolar terakhir
yang mereka curi dan bekerja untuk mengembalikannya ke Venezuela," ujar
Pence.
Venezuela memang tengah dibekap krisis akibat
perekonomiannya yang hancur. Situasi di sana kian memanas ketika ratusan
ribu warga menggelar aksi demonstrasi menuntut Maduro mundur dari
jabatannya.
Saat itu, Majelis Nasional Venezuela, yang
juga dipimpin Guaido, menyatakan bahwa pemerintahan Maduro tidak sah.
Guaido kemudian memproklamirkan dirinya sendiri sebagai presiden
sementara. AS segera mengakui kepemimpinannya. Israel dan Australia juga
mengikuti langkah AS mendukung Guaido.
Saat ini
negara-negara Eropa seperti Prancis, Spanyol, Jerman, Inggris, Portugal,
Swedia, Denmark, Austria, Albania, dan Belanda, juga telah mengakui
kepemimpinan Guaido. Sementara Rusia, Turki, Cina, Iran, Bolivia, dan
Meksiko masih mendukung pemerintahan Maduro.