Senin, 01 April 2019

Puluhan Ribu Demonstran Bergabung Tandai Satu Tahun Great March of Return




Puluhan Ribu Demonstran Bergabung Tandai Satu Tahun Great March of Return
Sekitar 30 ribu warga Palestina berkumpul di sepanjang pagar Jaur Gaza untuk sebuah demonstrasi massa yang menandai satu tahun demonstrasi mingguan Great March of Return. Foto/Istimewa


GAZA - Sekitar 30 ribu warga Palestina berkumpul di sepanjang pagar Jaur Gaza untuk sebuah demonstrasi massa yang menandai satu tahun demonstrasi mingguan yang bertujuan untuk menghancurkan blokade Israel-Mesir.

Militer Israel mengatakan para pemrotes melemparkan batu dan alat peledak ke pagar dan membakar ban. Ditambahkan bahwa sebagian besar demonstran bertahan di perkemahan jauh dari pagar perbatasan.

Militer Israel mengatakan mereka merespons dengan cara pembubaran kerusuhan dan menembakkan sesuai dengan prosedur operasi standar, seperti dikutip dari CBS News, Minggu (31/3/2019).

Dalam banyak hal, hari Sabtu adalah ujian, seth Doane. Israel tidak ingin melihat kekerasan meningkat, terutama sekitar seminggu sebelum pemilihan utama nasional.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mencari masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan 9 April nanti. Namun ia menghadapi tantangan serius dari sekelompok mantan kepala pasukan yang mengkritik apa yang mereka katakan kebijakan yang gagal di Gaza. Dalam bentangan akhir kampanye, Netanyahu perlu menjaga perbatasan Israel-Gaza, tanpa terlihat membuat konsesi untuk Hamas. Netanyahu menerima kritik keras minggu ini atas apa yang dilihat sebagai respons lunak terhadap tembakan roket baru dari Gaza.

Sementara itu, Hamas menghadapi kerusuhan yang tumbuh di Gaza sebagai akibat dari kondisi yang memburuk setelah lebih dari satu dekade penutupan perbatasan Israel dan Mesir. Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, berada di belakang aksi protes hari Sabtu, bahkan membawa peserta dengan bus tetapi juga mendorong mereka untuk tetap tenang.

Para pemrotes berteriak menentang apa yang mereka sebut pengepungan Gaza. Israel telah menutup Jalur Gaza yang sempit karena masalah keamanan, yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan di sana, dari makanan hingga listrik hingga kemampuan untuk bebas datang dan pergi. Sekitar setengah dari warga Gaza menganggur.

Para negosiator Mesir telah berada di Gaza minggu ini berusaha untuk menengahi kesepakatan yang akan menawarkan listrik yang lebih baik bagi Palestina, zona penangkapan ikan yang diperluas, bahan bakar untuk pembangkit listrik dan bantuan keuangan asing. Sebagai gantinya, Israel menuntut protes pada hari Sabtu agar tidak mengandung kekerasan dan Palestina berhenti menembakkan roket ke Israel.

Ketegangan meningkat minggu ini setelah Palestina menembakkan roket ke Israel tengah, menghantam sebuah rumah dan melukai tujuh lainnya. Israel membalas dengan serangan udara. 





Credit  sindonews.com