Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Kamis, 04 April 2019
Dicap Mata-mata Inggris, ISIS Eksekusi 'Osama bin Bieber'
LONDON
- Seorang remaja Inggris yang menjadi anggota ISIS di Suriah dieksekusi
kelompok teror tersebut setelah dianggap sebagai mata-mata. Dia adalah
Mohammed Ismail, 18, remaja yang dijuluki rekan-rekannya sebagai "Osama
bin Bieber" karena penampilannya sebagai anak muda.
Mohammed Ismail yang merupakan keturunan Kurdi Irak dieksekusi kelompok Islamic State atau ISIS pada tahun 2016, namun baru diketahui dan dilaporkan surat kabar The Sunday Times pada Minggu (31/3/2019).
Eksekusi atas tuduhan sebagai mata-mata Inggris itu merupakan yang pertama kali dilakukan ISIS terhadap anggotanya.
Ismail
meninggalkan negara asalnya pada tahun 2014 untuk bergabung dengan
kelompok ISIS atau Daesh. Teman-temannya, yang menjulukinya "Osama bin
Bieber", mengatakan dia memiliki pandangan Islamis ketika kuliah di
perguruan tinggi.
Dia diyakini telah berjuang untuk Daesh di Suriah, di mana dia terluka dan kemudian ditugaskan sebagai perwira polisi Daesh.
Remaja
itu mendapat perhatian kelompok teror setelah pembunuhan Nasser
Muthana, seorang perekrut senior Daesh asal Cardiff, Inggris. Muthana
terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak di Mosul. ISIS curiga Ismail
yang memberikan lokasi Muthana kepada dinas intelijen Barat.
"Mereka melakukan interogasi terhadapnya," kata seorang anggota aparat keamanan Daesh yang tidak disebutkan namanya kepada The Sunday Times. "Dia mengakui segalanya. Dan kemudian mereka membunuhnya."
Menurut
anggota Daesh yang tidak disebutkan namanya, interogasi direkam dalam
video, bersama dengan pelaksanaan eksekusi. Cara Ismail dieksekusi tidak
diungkapkan.
Seorang sumber yang dekat dengan salah satu teman
Ismail yang bergabung dengannya di Suriah, mengatakan Ismail
"diradikalisasi" hanya dalam 15 hari.
"Tiga minggu sebelum dia
bergabung dengan 'jihad', dia pergi ke kelab malam di Coventry," kata
sumber itu, seperti dikutip The Sun. Pemerintah Inggris belum
berkomentar atas kematian warganya akibat dieksekusi ISIS.