Selasa, 21 Agustus 2018

PM Australia Lolos dari Pemberontakan Partai Liberal

PM Australia Lolos dari Pemberontakan Partai Liberal
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mempertahankan posisinya sebagai Ketua Partai Liberal. (AAP/Paul Miller//via REUTERS)



Jakarta, CB -- Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull berhasil mempertahankan dukungan untuk tetap memimpin partainya, di tengah ketidakpuasan atas kebijakannya, Selasa (21/8). Dalam pemilihan Ketua Partai Liberal, Turnbull unggul dari penantangnya, Menteri Dalam Negeri Peter Dutton.

Turnbull memperoleh 48 suara dukungan, dibandingkan 35 suara bagi Dutton dalam pemungutan suara, Selasa.

Peter Dutton, sebelumnya Menteri Dalam Negeri Australia, menyatakan mundur dari kabinet. Dilansir Sky News, Dutton dikabarkan menolak tawaran Turnbull untuk tetap menjadi Mendagri.



Turnbull menerima tantangan Petter Dutton untuk memperebutkan jabatan Ketua, setelah Partai Liberal berulang kali kalah dalam jajak pendapat dari oposisi Partai Liberal.



Perpecahan di Partai Liberal Australia memuncak pada Senin, (20/8). Turnbull terpaksa menangguhkan rencana menetapkan undang-undang target emisi karbon di tengah pemberontakan dari dalam partainya sendiri di Parlemen.

Turnbull mengosongkan jabatan ketua Partai Liberal, Selasa (21/8) pagi sebelum pemungutan suara yang mengukuhkan dukungan terhadap dia.

"Hasil pemungutan suara, Malcolm Turnbull terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal dengan selisih suara 48-35 dari Peter Dutton," kata Nola Marino, salah satu penggerak Partai Liberal kepada wartawan seperti dilansir kantor berita AFP.

"Dalam pemilihan wakil ketua partai, Julie Bishop (Menteri Luar Negeri) menjadi Deputi Ketua Partai Liberal."

Perpecahan dalam partai berkuasa sehingga menantang posisi dalam negeri pernah terjadi sebelumnya di Australia. Pada 2010, Perdana Menteri dari Partai Buruh Kevin Rudd digulingkan wakilnya Julia Gillard. Rudd membalasnya dengan kembali ke tampuk kekuasaan pada 2013, sebelum kalah dalam pemilihan atas koalisi Partai Liberal/Nasional, Tony Abbott.

Abbott kemudian digulingkan dalam kudeta partai oleh Turnbull pada 2015. Abbott diduga menjadi dalang upaya penggulingan Turnbull dengan mengusung Dutton.



Credit  cnnindonesia.com