SEOUL
- Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg memperingatkan
konsekuensi yang akan dirasakan Korea Utara (Korut) jika nekat
menginvasi sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Dia mengatakan,
balasan dengan kekuatan militer akan dirasakan Pyongyang jika
meluncurkan agresi.
”Kami memiliki kemampuan dan tekad untuk mencegah serangan. Itulah cara NATO menangani ancaman rudal balistik dalam Perang Dingin,” kata Stoltenberg dalam pidatonya di Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, hari Kamis.
”NATO siap merespons dan melawan serangan apapun dari manapun,” ujarnya, seperti dikutip IB Times, Jumat (3/11/2017).
Komentar pemimpin aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara akan menguji rudal ”Juche Bird” yang ditakuti, sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dipasangi hulu ledak nuklir.
“Posisi kami sudah jelas. Korea Utara harus meninggalkan program nuklirnya, sekali dan untuk selamanya,” ujar Stoltenberg.
Dia menambahkan persenjataan nuklir negara komunis yang dipimpin oleh Kim Jong-un sudah dalam level bahaya.
”Korea Utara sedang mengembangkan rudal balistik yang mampu menghantam kota-kota di Amerika Utara dan Eropa,” katanya.
Stoltenberg memperingatkan bahwa rezim komunis tersebut harus menahan diri dari uji coba senjatanya secara lebih lanjut.
”Kami memiliki kemampuan dan tekad untuk mencegah serangan. Itulah cara NATO menangani ancaman rudal balistik dalam Perang Dingin,” kata Stoltenberg dalam pidatonya di Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, hari Kamis.
”NATO siap merespons dan melawan serangan apapun dari manapun,” ujarnya, seperti dikutip IB Times, Jumat (3/11/2017).
Komentar pemimpin aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara akan menguji rudal ”Juche Bird” yang ditakuti, sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dipasangi hulu ledak nuklir.
“Posisi kami sudah jelas. Korea Utara harus meninggalkan program nuklirnya, sekali dan untuk selamanya,” ujar Stoltenberg.
Dia menambahkan persenjataan nuklir negara komunis yang dipimpin oleh Kim Jong-un sudah dalam level bahaya.
”Korea Utara sedang mengembangkan rudal balistik yang mampu menghantam kota-kota di Amerika Utara dan Eropa,” katanya.
Stoltenberg memperingatkan bahwa rezim komunis tersebut harus menahan diri dari uji coba senjatanya secara lebih lanjut.
Credit sindonews.com