WASHINGTON
- Pentagon menyebut satu-satunya cara untuk menemukan dan mengamankan
semua situs nuklir Korea Utara (Korut) dengan informasi yang lengkap
hanya melalui invasi darat. Pentagon juga memprediksi, Korut akan
menggunakan senjata biologis dan kimia jika terjadi konflik.
Hal itu diungkapkan Pentagon dalam sebuah surat kepada anggota parlemen.
"Korea Utara dapat mempertimbangkan penggunaan senjata biologis dan negara tersebut memiliki program senjata kimia jangka panjang dengan kemampuan menghasilkan racun saraf, kulit melepuh, darah dan sesak nafas," tulis Pentagon seperti dikutip dari Washington Post, Minggu (5/11/2017).
Dalam suratnya, Pentagon menolak untuk mendiskusikan kemampuan militer AS dalam menanggapi kemampuan senjata nuklir Korut secara terbuka.
"Diskusi penuh kemampuan AS untuk melawan Korea Utara dengan senjata nuklir dan untuk melenyapkan senjata nuklir Korea Utara yang berada di dalam fasilitas bawah tanah yang sangat terkubur paling sesuai dilakukan dalam pertemuan rahasia," kata Pentagon.
Surat tersebut ditulis oleh Wakil Direktur Staf Gabungan Pentagon Michael J. Dumont atas permintaan informasi dari dua anggota DPR AS.
Dumont mengatakan militer mendukung strategi AS terhadap Korut saat ini, yang dipimpin oleh Sekretaris Negara Rex Tillerson. Strategi itu terfokus pada tekanan ekonomi dan diplomatik sebagai upaya utama untuk membuat pemimpin Korut, Kim Jong-un, berhenti mengembangkan senjata nuklir.
"Kita belum melihat adanya perubahan dalam posisi ofensif pasukan Korea Utara," tulis Dumont.
Dumont juga mencatat kemungkinan sikap oposisi dari China atau Rusia.
"Departemen Pertahanan mempertahankan serangkaian rencana kontinjensi terkini untuk menjamin kepentingan keamanan nasional kita yang vital," kata Dumont.
"Rencana ini mencakup berbagai kemungkinan, termasuk intervensi pihak ketiga, dan membahas cara terbaik untuk 'menahan eskalasi'," sambung Dumont.
Hal itu diungkapkan Pentagon dalam sebuah surat kepada anggota parlemen.
"Korea Utara dapat mempertimbangkan penggunaan senjata biologis dan negara tersebut memiliki program senjata kimia jangka panjang dengan kemampuan menghasilkan racun saraf, kulit melepuh, darah dan sesak nafas," tulis Pentagon seperti dikutip dari Washington Post, Minggu (5/11/2017).
Dalam suratnya, Pentagon menolak untuk mendiskusikan kemampuan militer AS dalam menanggapi kemampuan senjata nuklir Korut secara terbuka.
"Diskusi penuh kemampuan AS untuk melawan Korea Utara dengan senjata nuklir dan untuk melenyapkan senjata nuklir Korea Utara yang berada di dalam fasilitas bawah tanah yang sangat terkubur paling sesuai dilakukan dalam pertemuan rahasia," kata Pentagon.
Surat tersebut ditulis oleh Wakil Direktur Staf Gabungan Pentagon Michael J. Dumont atas permintaan informasi dari dua anggota DPR AS.
Dumont mengatakan militer mendukung strategi AS terhadap Korut saat ini, yang dipimpin oleh Sekretaris Negara Rex Tillerson. Strategi itu terfokus pada tekanan ekonomi dan diplomatik sebagai upaya utama untuk membuat pemimpin Korut, Kim Jong-un, berhenti mengembangkan senjata nuklir.
"Kita belum melihat adanya perubahan dalam posisi ofensif pasukan Korea Utara," tulis Dumont.
Dumont juga mencatat kemungkinan sikap oposisi dari China atau Rusia.
"Departemen Pertahanan mempertahankan serangkaian rencana kontinjensi terkini untuk menjamin kepentingan keamanan nasional kita yang vital," kata Dumont.
"Rencana ini mencakup berbagai kemungkinan, termasuk intervensi pihak ketiga, dan membahas cara terbaik untuk 'menahan eskalasi'," sambung Dumont.
"Rusia atau China lebih memilih untuk menghindari konflik dengan Amerika Serikat, atau mungkin bekerja sama dengan kita," demikian bunyi surat tersebut.
Credit sindonews.com