"The Temple Mount Unit akan dilengkapi dengan teknologi
canggih dan akan mengumpulkan data intelijen untuk melindungi pengunjung
di tempat suci. Unit ini akan mencakup sekitar 200 polisi dan 100
polisi lainnya akan direkrut secara khusus tahun depan," kata Erdan,
dikutip Al Arabiya.
Erdan menjelaskan, rencana pembentukan pasukan khusus
ini adalah hasil dari evaluasi insiden baku tembak di kompleks Al-Aqsha
pada Juni lalu. Dua polisi Israel terbunuh, dan tiga warga Palestina
juga tewas dalam baku tembak tersebut.
Setelah serangan itu, Israel memasang pelacak logam di
gerbang Al Aqsa, yang memicu demonstrasi besar di Palestina selama dua
pekan. Demonstrasi ini pada akhirnya berhasil memaksa pemerintah Israel
untuk melepas alat pelacak itu.
Bagi umat Islam, Al Aqsa merupakan situs suci terbesar
ketiga di dunia. Sementara orang-orang Yahudi menyebut daerah itu
sebagai "Bukit Bait Suci," dan mengklaim situs ini sebagai kuil Yahudi
di zaman kuno.
Credit REPUBLIKA.CO.ID