Kamis, 02 November 2017

Pengebom Siluman B-2 dan B-1B Batal Pamer ke Jepang karena Ini



Pengebom Siluman B-2 dan B-1B Batal Pamer ke Jepang karena Ini
B-2 Spirit memiliki panjang 21, 03 m, rentang sayap 52,43 m, tinggi 5,18 m, berat kosong 69,7 ton, dan berat maksimum saat lepas landas 152,6 ton. Pembom ini menggunakan empat mesin turbofan General Electric F118-GE-100 sehingga dapat terbang dengan kecepatan 764 km/jam dan mencapai ketinggian 50.000 kaki atau 16,66 km. Bomber ini mampu menjelajah hingga 11.112 km tanpa mengisi bahan bakar di udara, dan 18.520 km dengan sekali mengisi bahan bakar di udara. Cherie A. Thurlby/U.S. Air Force/Getty Images
CB, Tokyo - Penerbangan resmi pertama pesawat jet siluman B-2 Spirit Amerika Serikat ke Jepang pada dibatalkan akhir pekan lalu karena kemunculan badai Topan No. 22.
Pengebom siluman, yang dikukuhkan sebagai yang paling canggih di dunia, dijadwalkan untuk membuat penampilan "kejutan" dalam sebuah pertunjukan Angkatan Udara Jepang dan Amerika Serikat pada 29 Oktober lalu. Namun sesi itu dibatalkan karena cuaca buruk.

Perdana Menteri Shinzo Abe telah dijadwalkan untuk menghadiri acara di Pangkalan Udara Hyakuri ASDF di Prefektur Ibaraki, yang berlangsung setiap 3 tahun sekali.
 

Pesawat pembom Angkatan Udara Amerika Serikat, B-1B Lancer. South Korea Defense Ministry via AP 
Tokyo dan Washington telah mengkoordinasikan pengerahan pesawat pengebom siluman B-2 untuk menekankan pembelaan negara-negara sekutu di tengah ancaman yang berkembang dari program nuklir dan rudal Korea Utara.
Pada awalnya ada rencana untuk mengatur kemunculan pesawat pengebom strategis B-2 dan B-1B Lancer secara bersama sebagai kejutan dalam acara itu.
Pesawat B-2, yang berbentuk segitiga, memiliki teknologi penghindar radar. Berbeda dengan B-1B, B-2 bisa membawa senjata nuklir, menjadikannya sebagai jet tempur yang paling berkuasa di dunia.
"Kami menyesal bahwa peninjauan dibatalkan karena memiliki B-1B dan B-2 yang terbang di samping satu sama lain akan memiliki dampak yang besar," kata seorang pejabat pemerintah Jepang, seperti yang dilansir Asahi Shimbun pada 31 Oktober 2017.
Pemerintah Jepang belum mengumumkan rencana penerbangan pesawat B-2 yang akan datang, menysul pembatalan ini.





Credit  TEMPO.CO