Jumat, 03 November 2017

Dorong Perdamaian Taliban-Afghanistan, Menlu RI Akan ke Kabul


Dorong Perdamaian Taliban-Afghanistan, Menlu RI Akan ke Kabul
Menlu RI, Retno Marsudi, berencana mengunjungi Kabul untuk mendorong percepatan perdamaian antara pemerintah Afghanistan dan Taliban. (NTB Scanpix/Hakon Mosvold Larsen via Reuters)


Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berencana mengunjungi Kabul, Afghanistan, untuk menemui Menlu Salahuddin Rabbani dan Presiden Ashraf Ghani demi mendorong percepatan perdamaian antara pemerintah dan Taliban.

“Kami sedang merencanakan kunjungan, sedang mencocokkan waktunya. Semoga dapat terlaksana dalam waktu dekat. Kami ingin mendorong rekonsiliasi di Afghanistan agar dapat tercapai,” ujar juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Kamis (2/11).

Konflik puluhan tahun antara pemerintah Afghanistan dan Taliban menjadi perhatian dunia karena terus menggerus stabilitas keamanan di negara itu, bahkan Asia Selatan secara keseluruhan.


Sejumlah upaya damai sebenarnya sudah sempat digagas, tapi belum membuahkan hasil. Pada Mei 2015 lalu, perwakilan Taliban dan pemerintah juga telah menggelar pembicaraan damai informal di Qatar.


Meski kedua pihak sepakat untuk melanjutkan upaya damai, Taliban berkeras akan terus melancarkan serangan teror dan propagandanya di negara itu sampai seluruh tentara asing yang didominasi Amerika Serikat dan negara Barat keluar.

Sampai saat ini, kelompok yang pernah menguasai Afghanistan ini pun kerap meluncurkan serangan yang menargetkan aparat keamanan seperti polisi dan tentara.


Sekitar 2.531 tentara Afghanistan dilaporkan tewas dan 4.238 tentara lainnya terluka selama empat bulan pertama tahun 2017 akibat serangan Taliban dan militan lainnya.

Dengan demikian, ada 20 tentara Afghanistan tewas setiap harinya akibat berperang dengan kelompok tersebut.

Selain masalah Taliban, kunjungan Menlu ke Kabul ini juga untuk membahas penguatan kerja sama antara Indonesia dan Afghanistan, terutama dalam bidang penanggulangan terorisme dan kejahatan transnasional, seperti perdagangan serta penyelundupan narkoba.


Tak hanya itu, masalah perdagangan dan penyelundupan manusia juga akan menjadi pokok bahasan dalam kunjungan Retno ke negara di Asia Selatan itu.

Namun, Arrmanatha belum bisa merinci waktu kunjungan tersebut. Jika terlaksana, ini akan menjadi lawatan menlu RI pertama sejak 1961 lalu.

“Terakhir itu, Menlu Soebandrio mengunjungi Kabul untuk mendampingi Presiden Soekarno ke Afghanistan pada 1961,” katanya.




Credit  cnnindonesia.com