Donald Trump membuat warga global marah karena ucapannya yang dinilai diskriminatif. (REUTERS/Jay LaPrete)
“Pernyataan itu tidak bisa disetujui dan melanggar hak asasi manusia,” kata Kepala Humas PGI Jerry Sumampow di Jakarta, Kamis (10/12).
Jerry menganggap Trump sekadar berupaya menarik perhatian dan simpati publik di negaranya menjelang pemilihan presiden. Sayangnya, kata Jerry, hal itu tak sesuai sifat AS yang menganut sistem demokrasi terbuka.
"Yang harus kita catat adalah di negara yang menjunjung tinggi demokrasi seperti AS ternyata masih ada orang-orang yang berpikiran sektarian," ujar Jerry.
“Trump mewakili elite ortodoks yang hidup di era global,” sindir Haedar.
“Kita tidak punya pilihan. Keadaannya semakin buruk saja. Kita akan mengalami lebih banyak peristiwa seperti tragedi World Trade Center,” kata Trump.
Ia juga menyebut para muslim radikal ingin membunuh orang-orang Amerika.
Ucapan Trump ini tak kurang mengundang komentar Gedung Putih yang menyebut pernyataan itu kasar, beracun, sehingga Trump pantas didiskualifikasi dari bursa calon presiden AS.
Credit CNN Indonesia