Kanselir Jerman, Angela Merkel menepis
permintaan Amerika Serikat agar Jerman memberikan lebih banyak bantuan
militer dalam memerangi ISIS. (Reuters/Fabrizio Bensch)
"Saya percaya Jerman telah memenuhi perannya dan kami tidak perlu bicara tentang isu-isu baru terkait dengan pertanyaan ini pada saat ini," kata Merkel kepada penyiar ZDF, pada Minggu (13/12).
|
Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menegaskan surat tersebut telah diterima dari Amerika Serikat dan permintaan tersebut kini tengah dipertimbangkan. Juru bicara yang tidak dipublikasikan namanya itu juga tidak memberikan rincian lebih lanjut soal rencana ini.
Der Spiegel melaporkan surat itu tidak menyebutkan tuntutan yang spesifik dan serupa dengan sejumlah surat yang dikirim ke mitra AS lainnya.
Misi Jerman di Suriah meliputi enam jet Tornado pengintaian, sebuah kapal untuk melindungi kapal induk Perancis, Charles de Gaulle, pengisian bahan bakar pesawat dan 1.200 tentara.
Penyebaran ini merupakan respon langsung terhadap upaya Perancis untuk menggalang solidaritas, utamnya setelah serangkaian serangan militan di Paris yang menewaskan 130 orang. Jerman hingga saat ini tidak berencana untuk melakukan serangan udara di Suriah.
Selama dua tahun terakhir, Jerman menunjukkan kesiapan untuk mengerahkan pasukan dalam sejumlah misi di luar negeri.
Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen pekan lalu menyatakan bahwa Jerman mungkin memerlukan angkatan bersenjata yang lebih besar untuk menyokong peran negara itu dengan lebih tegas.
Lebih dari 3.000 personel militer Jerman saat ini dikerahkan di luar negeri untuk sejumlah misi, termasuk misi Suriah. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga 1.200 personel militer.
Von der Leyen juga berencana mengirim 650 tentara ke Mali untuk membantu kampanye Perancis melawan sejumlah kelompok militan di sana.
Tahun lalu, Jerman mulai mempersenjatai pejuang Kurdi Irak dalam memerangi ISIS.
Credit CNN Indonesia