Rabu, 11 November 2015

Rusia Ancam Sebar Senjata Baru Penembus Perisai Rudal AS


Rusia Ancam Sebar Senjata Baru Penembus Perisai Rudal AS
Rencana AS menyebar perisai rudal di Eropa akan dilawan Rusia dengan senjata canggih baru. | (groundreport)

MOSKOW (CB) - Rusia mengancam akan melawan program pertahanan rudal Amerika Serikat (AS) yang dipimpin NATO dengan mengerahkan senjata canggih baru yang mampu menembus perisai rudal. Hal itu disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang kesal dengan rencana AS menyebar perisai rudal di Eropa.

Putin mengatakan kepada para pejabat pertahanan bahwa rencana Washington itu memiliki tujuan lain. Yaitu, untuk "menetralkan" penangkal nuklir strategis Rusia dan memperoleh predikat "superioritas militer”.

Putin bersumpah bahwa Moskow akan merespon Washington. “Dengan mengembangkan sistem senjata baru yang mampu menembus setiap pertahanan rudal,” katanya.

”Selama tiga tahun terakhir, perusahaan dari kompleks industri militer telah menciptakan dan berhasil menguji sejumlah calon sistem senjata yang mampu melakukan misi tempur di sistem pertahanan rudal berlapis. Sistem seperti ini sudah mulai masuk militer tahun ini . Dan sekarang kita berbicara tentang pengembangan jenis senjata baru,” ujar Putin.

Perseteruan Rusia dengan AS dan sekutu-sekutu NATO telah memanas setelah krisis Ukraina pecah. Perseteruan itu merupakan yang terburuk sejak Perang Dingin berakhir.

Selama bertahun-tahun, Kremlin telah memprotes perisai rudal AS. Putin khawatir, perisai rudal AS itu pada akhirnya bisa mencegat rudal balistik nuklir antarbenua Rusia, sehingga mengikis kekuatan penangkal nuklir Kremlin.

Washington berdalih, perisai rudal yang hendak disebar di Eropa bertujuan untuk menangkis ancaman rudal dari negara-negara seperti Iran dan Korea Utara. Perisai rudal itu, lanjut Washington, tidak akan mampu menangani senjata nuklir besar Rusia.

Tapi, Putin meragukan dalih Washington. Sebab, Iran yang dijadikan alasan sebagai ancaman sejatinya telah mencapai kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia pada Juli lalu. Dalam kesepakatan itu sudah jelas bahwa Iran bersedia mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi atau embargo terhadap Teheran.

”Jadi, referensi ke Iran dan ancaman rudal nuklir Korea Utara baru saja disajikan untuk menutupi rencana yang benar, dan tugas mereka (AS) yang sebenarnya adalah untuk menetralisir potensi nuklir kekuatan nuklir lainnya, khususnya Rusia,” kata Putin, seperti dikutip kantor berita AP, Rabu (11/11/2015).



Credit  Sindonews