Selasa, 10 November 2015

Kerusuhan Pecah di Pusat Detensi Imigran Australia


Kerusuhan Pecah di Pusat Detensi Imigran Australia 
 Ilustrasi (Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Kerusuhan pecah di fasilitas penahanan imigran ilegal Australia di Pulau Christmas seperti dilaporkan pada Senin (9/11). Huru-hara terjadi setelah seorang imigran yang kabur ditemukan tewas, yang oleh para imigran diduga dibunuh penjaga.

Seperti diberitakan Reuters, pagar di pusat detensi itu dirobohkan dan api terlihat di dalam fasilitas tersebut. Beberapa penjaga kabur agar tidak menjadi amuk massa.


Insiden ini terjadi menyusul kematian seorang imigran yang melarikan diri. Kementerian Imigrasi mengatakan, pria itu adalah pencari suaka warga Kurdi Iran yang kabur pada Sabtu. Mayatnya ditemukan oleh tim SAR pada Minggu di dasar jurang.

Juru bicara Partai Buruh Selandia Baru Kelvin Davis yang baru saja mengunjungi tempat itu mengatakan pada Radio New Zealand bahwa kerusuhan terjadi karena dugaan imigran yang kabur tewas karena dipukuli penjaga.

Pencari suaka adalah isu panas di perpolitikan Australia. Pemerintahan saat ini berupaya mencegah mereka mencapai daratan Australia, mencegat mereka di tengah laut, dan mengirim ke kamp tahanan pengungsi di Pulau Christmas dan Manus di Papua Nugini serta Nauru di Pasifik.

Seorang imigran di Pulau Christmas mengatakan kepada Radio NZ bahwa dia tidak percaya pengakuan penjaga soal kematian rekan mereka. "Semua orang marah. Kami sudah muak atas perlakuan mereka terhadap kami," kata pria yang enggan disebut namanya ini.

Penjaga ketakutan dan meninggalkan tempat tersebut setelah kerusuhan pecah. Sekitar 100 imigran berkumpul dan mengaku siap menghadapi para penjaga saat mereka kembali.

Credit  CNN Indonesia