Selasa, 10 November 2015

Polisi Yordania Tembak Mati Dua Anggota Militer AS


Polisi Yordania Tembak Mati Dua Anggota Militer AS  
Ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia free watermark/ Laudy Gracivia)
 
Jakarta, CB -- Seorang petugas polisi Yordania menembak dua anggota militer Amerika Serikat dan seorang warga Afrika Selatan hingga tewas, serta melukai enam orang lainnya, di sebuah fasilitas pelatihan keamanan yang didanai AS, di dekat Kota Amman, Yordania, pada Senin (9/11) waktu setempat.

Dilaporkan oleh Channel News Asia, juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad Momani, mengatakan, penyerang itu ditembak mati oleh pasukan keamanan Yordania, bukan bunuh diri seperti dilaporkan sebelumnya oleh pasukan keamanan Yordania.

Seorang sumber dari kepolisian Yordania mengatakan, penembak tersebut adalah polisi senior berpangkat kapten. Insiden terjadi  di sebuah fasilitas militer, King Abdullah Special Operations Training Center, di dekat kota Amman, yang melatih pasukan Irak dan Palestina.


Peristiwa ini terjadi tepat sepuluh tahun peristiwa bom bunuh diri oleh Alqaeda yang menargetkan tiga hotel mewah di Amman, dan menewaskan puluhan orang, menjadikan peristiwa tersebut sebagai serangan militan terburuk dalam sejarah Yordania, sekutu setia AS ini.

Saat ini, Yordania merupakan bagian dari koalisi yang dipimpin Washington, yang mencoba mengalahkan pemberontak ISIS. Yordania menjadi tempat bagi ratusan pelatih militer AS yang mengikuti program militer untuk memperkuat pertahanan kerajaan Yordania. Termasuk, menyiapkan jet tempur F16 di lapangan udara Yordania untuk memukul ISIS di negara tetangga Suriah.

Namun, peran Yordania dalam melawan ISIS meresahkan penduduknya karena ketidakstabilan perbatasan mereka. Mereka khawatir, perlawanan ini menyebabkan serangan ISIS di negara mereka. Raja Abdullah percaya, bahwa pelaku jihad garis keras dapat mengancam eksistensi kerajaan.


Credit  CNN Indonesia