Ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia free watermark/ Laudy Gracivia)
Dilaporkan oleh Channel News Asia, juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad Momani, mengatakan, penyerang itu ditembak mati oleh pasukan keamanan Yordania, bukan bunuh diri seperti dilaporkan sebelumnya oleh pasukan keamanan Yordania.
Seorang sumber dari kepolisian Yordania mengatakan, penembak tersebut adalah polisi senior berpangkat kapten. Insiden terjadi di sebuah fasilitas militer, King Abdullah Special Operations Training Center, di dekat kota Amman, yang melatih pasukan Irak dan Palestina.
|
Saat ini, Yordania merupakan bagian dari koalisi yang dipimpin Washington, yang mencoba mengalahkan pemberontak ISIS. Yordania menjadi tempat bagi ratusan pelatih militer AS yang mengikuti program militer untuk memperkuat pertahanan kerajaan Yordania. Termasuk, menyiapkan jet tempur F16 di lapangan udara Yordania untuk memukul ISIS di negara tetangga Suriah.
Namun, peran Yordania dalam melawan ISIS meresahkan penduduknya karena ketidakstabilan perbatasan mereka. Mereka khawatir, perlawanan ini menyebabkan serangan ISIS di negara mereka. Raja Abdullah percaya, bahwa pelaku jihad garis keras dapat mengancam eksistensi kerajaan.
Credit CNN Indonesia