Saudi telah mengatakan mengerti bahwa harus ada proses politik.
Sekjen PBB Ban Ki-moon (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
CB - Sekjen PBB Ban Ki-moon, Kamis, 16 April 2015, untuk pertama kali menyerukan gencatan senjata segera di Yaman. Ban minta perang dihentikan setelah serangan udara yang dilakukan Arab Saudi pada pemberontak Houthi, Maret lalu.
"Saya menyerukan gencatan senjata segera di Yaman oleh semua pihak. Saudi telah meyakinkan saya, mereka mengerti harus ada proses politik," kata Ban, dalam pidatonya di Washington yang dikutip Reuters, Jumat, 17 April 2015.
Terkait mundurnya utusan PBB untuk Yaman, setelah rencana damai di Yaman menemui kegagalan, Ban menunjuk diplomat Mauritania Ismail Ould Cheikh Ahmed untuk menjadi pengganti.
Jamal Benomar, diplomat veteran Maroko, menyatakan mundur karena merasa kesal pada Saudi dan pemerintah negara-negara Teluk lainnya lantaran menolak upaya damai dengan pembicaraan damai antara Houthi dan koalisi negara-negara Arab.
Benomar terlibat dalam rencana transisi di Yaman pada 2011 untuk menghentikan gejolak politik yang berujung dengan mundurnya Ali Abdullah Saleh sebagai presiden, digantikan Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung oleh Arab Saudi.
Wakil Presiden baru Yaman, Khaled Bahah, mengatakan menerima pengganti Benomar. Namun dia tidak dianggap bertanggungjawab untuk gagalnya transisi Yaman.
"Jika sesuatu tidak terjadi selama dialog atau terjadi kegagalan, Benomar tidak semestinya disalahkan untuk itu. Tapi pihak-pihak yang tidak membantu Benomar," kata Bahah di Riyadh, Saudi.
Credit VIVA.co.id